Kota Masa Depan Diserbu Tikus: IKN Diuji di Tengah Gempita Pembangunan

Kota Masa Depan Diserbu Tikus: IKN Diuji di Tengah Gempita Pembangunan

Terkini | sumba.inews.id | Selasa, 8 April 2025 - 02:00
share

PASER, iNewsSumba.id – Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digadang-gadang menjadi simbol kemajuan Indonesia, kini menghadapi ujian tak terduga: invasi tikus. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang tengah dibangun megah, mendadak jadi sorotan warganet setelah video serbuan tikus viral di media sosial.

Dalam video tersebut, seekor tikus terlihat berkeliaran bebas di tengah kerumunan pengunjung, bahkan sempat dikejar-kejar wisatawan. Fenomena ini memicu keresahan sekaligus kritik publik karena dinilai mencoreng citra IKN sebagai kota ramah dan futuristik.

Thomas Umbu Pati Tena, Deputi Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, mengakui keberadaan tikus yang cukup banyak di kawasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi karena IKN dibangun di atas bekas kawasan hutan dan perbukitan yang merupakan habitat alami berbagai satwa, termasuk tikus.

"Kalau kita lihat, memang dulunya ini kawasan hutan. Jadi banyak sarang tikus yang belum sepenuhnya teratasi. Tapi kami tidak tinggal diam," jelasnya, Senin (7/4/2025).

Sebagai langkah cepat, pihak Otorita IKN telah menyebar ratusan perangkap tikus dan memberikan obat pengendali hama guna menekan populasi hewan pengerat tersebut. Koordinasi dengan tim kesehatan dan bidang sosial pemberdayaan masyarakat juga terus dilakukan untuk solusi jangka panjang.

 

Meskipun hanya sekelompok kecil tikus yang terlihat, dampak dari kemunculannya cukup signifikan. Warganet mempertanyakan kesiapan infrastruktur dan sanitasi kota baru ini. IKN kini ditantang bukan hanya oleh kompleksitas pembangunan, tetapi juga oleh makhluk kecil yang bisa menimbulkan gangguan besar.

Apakah ini hanya gangguan sementara atau tanda perlu adanya penataan lingkungan yang lebih holistik? Waktu akan menjawab, sementara itu, IKN terus berbenah—dari fondasi beton hingga lubang-lubang tikus.

Topik Menarik