Respons IDI soal Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien di Garut
JAKARTA, iNews.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) buka suara soal video viral dokter kandungan bernama M Syafril Firdaus diduga melecehkan pasien ketika melalukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) di Garut, Jawa Barat. IDI tengah menginvestigasi peristiwa itu.
"Tadi pagi saya sudah telepon ketua IDI Jawa Barat, (dia) dokter kandungan juga, mereka lagi melakukan investigasi proses," ujar Ketua Umum IDI Slamet Budianto dalam program One on One yang akan tayang di Sindonews TV, Selasa (19/4/2025).
Dia mengaku heran terdapat CCTV di ruang praktik dokter. Jika ada CCTV, sang dokter harus meminta izin terlebih dahulu kepada pasien bahwa tindakan yang dilakukan akan terekam kamera.
Dia menegaskan IDI berwewenang menginvestigasi kasus tersebut karena peristiwa terjadi di luar rumah sakit.
"Kita lagi melakukan tindak lanjut. Karena itu berada di luar rumah sakit, IDI punya kewenangan untuk ke situ," ucapnya.
Terpisah, Kadinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani menyatakan pelaku pernah berdinas di rumah sakit pemerintah. Namun sejak 2024, pelaku telah dihentikan.
“Mengenai beredarnya vidio tersebut Dinas Kesehatan akan memeriksa lebih lanjut kebenaran video yang beredar. Sebab pada 2024 juga ada laporan terkait aksi dokter tersebut yang melakukan aksi cabulnya sehingga video yang beredar apakah kasus baru atau yang telah lampau,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).
Leli menyebut pihaknya akan menelusuri kebenaran video tersebut.
“Masih perlu melakukan klarifikasi lagi apakah kasus dulu atau baru lagi tapi sejak 2024 akhir sudah tidak bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah,” ucapnya.
Rekaman video dokter kandungan diduga melecehkan pasien seorang ibu hamil viral di media sosial. Lokasi kejadiannya ditengarai di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam video dari tayangan rekaman CCTV menampilkan suasana ibu hamil sedang diperiksa diduga oleh oknum dokter mesum yang diduga melakukan pelecehan seksual. Dia tampak sedang diperiksa menggunakan ultrasonografi (USG) atau teknik pemindaian medis menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau citra dari organ atau jaringan dalam tubuh.
Namun dalam pemeriksaan, tangan dokter yang diduga berinisial MSF terlihat melakukan tindakan tidak senonoh. Bahkan pasien ibu hamil tampak merasa risih dengan pergerakan tangan dokter tersebut.