Rusia Kuasai 20 Wilayah Ukraina

Rusia Kuasai 20 Wilayah Ukraina

Terkini | inews | Senin, 1 Desember 2025 - 13:08
share

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan perang melawan Ukraina tidak akan dihentikan sampai Kiev menarik pasukannya dari seluruh wilayah yang kini diklaim Rusia. Pernyataan tegas itu kembali menyoroti fakta bahwa Moskow saat ini menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina, termasuk sebagian besar wilayah Donbass, meliputi Donetsk dan Luhanks, Zaphorizhzhia, serta Krimea yang lebih dulu dicaplok pada 2014.

Putin menyebut perang dapat berakhir “seketika” jika Ukraina menyerahkan wilayah-wilayah yang dikuasai pasukan Rusia, seperti Donetsk dan Luhansk, serta beberapa area lain yang direbut sejak invasi dimulai pada Februari 2022. Namun apabila syarat itu tidak dipenuhi, Rusia akan terus melancarkan operasi militernya.

“Jika pasukan Ukraina meninggalkan wilayah yang mereka kuasai, kami akan menghentikan operasi tempur. Jika tidak, kami akan mencapainya dengan cara militer,” kata Putin saat berkunjung ke Kirgistan.

Rusia Terus Maju di Timur

Di medan perang, pasukan Rusia bergerak perlahan namun konsisten melintasi Ukraina timur. Keunggulan jumlah personel dan persenjataan membuat mereka mampu menekan pertahanan Ukraina yang kini semakin terbebani oleh kekurangan amunisi dan tenaga.

Penguasaan sekitar 20 persen wilayah menjadi posisi tawar strategis bagi Rusia dalam setiap pembicaraan damai. Namun hal itu juga menjadi sumber kebuntuan terbesar dalam proses negosiasi.

Jaminan Keamanan Jadi Batu Sandungan

Salah satu isu utama dalam perundingan adalah permintaan Ukraina akan jaminan keamanan dari negara-negara Barat. Kiev menilai jaminan tersebut penting untuk mencegah kemungkinan serangan Rusia di masa mendatang.

Sebaliknya, Rusia menolak skema itu dan tetap menuntut pengakuan internasional atas wilayah Ukraina yang kini berada di bawah kendalinya.

Rencana Damai Trump Masih Diperdebatkan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya mengajukan rencana damai 28 poin yang mewajibkan Ukraina merelakan Donbass dan Krimea untuk Rusia. Proposal itu langsung menuai kritik tajam dari Ukraina dan negara-negara Eropa, hingga akhirnya AS memangkas sejumlah poin kontroversial tersebut.

Putin menilai rencana damai Trump bisa menjadi “awal yang baik” untuk negosiasi. Namun hingga kini, versi terbaru dari proposal tersebut belum dirilis secara resmi.

Ukraina Tegas Menolak Penyerahan Wilayah

Kiev menolak mentah-mentah syarat penyerahan wilayah sebagai jalan menuju perdamaian. Ajudan Presiden Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak, menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerahkan satu inci pun tanahnya.

“Selama Zelensky menjadi presiden, jangan berharap kami menyerahkan wilayah. Dia tidak akan menyerahkan wilayah,” ujar Yermak, yang baru-baru ini mengajukan pengunduran dirinya dari lingkaran dalam pemerintahan Ukraina.

Dengan Rusia yang terus memperluas kontrol militernya dan Ukraina yang menolak syarat teritorial, prospek perdamaian tampak masih jauh. Penguasaan Rusia atas 20 persen wilayah Ukraina kini menjadi faktor krusial yang membentuk arah konflik dan dinamika diplomasi internasional ke depan.

Topik Menarik