Warga Aceh Korban Banjir Kibarkan Bendera Putih, Rano Karno: Itu Simbolis
JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Rano Karno merespons soal ramainya warga Aceh mengibarkan bendera putih setelah wilayahnya terdampak bencana alam. Rano mengatakan, banyak makna yang mungkin bisa ditafsirkan dari pengibaran bendera itu.
Misalnya, warga melihat pemerintah setempat sudah tidak memiliki anggaran yang memadai dalam pemulihan pascabencana.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Bang Doel ini meyakini pengibaran bendera putih itu tidak bermaksud menyindir pemerintah pusat.
"Tentu mungkin menyerah itu karena memerlukan bantuan. Itu kan simbolis sebetulnya. Saya yakin tidak ada niat untuk menyindir," kata Rano di Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).
Terlebih, kata dia, masih ada kesulitan bantuan masuk ke sejumlah wilayah lantaran infrastruktur jalan yang terputus. Rano menyebut, hal itu juga dirasakan oleh relawan PDIP.
Gagal Kalahkan Mali U-22, Indra Sjafri Akui Belum Puas dengan Performa Timnas Indonesia U-22
"Karena kita juga lihat kebutuhan pokok apa yang kurang. Kalau di sana masih bisa dibeli, kita maaf, kita kirim uang (ke relawan). Tapi kalau memang tidak ada, kita beli di sini. Bagaimana cara mengirim. Itulah makanya," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menjelaskan makna di balik pengibaran bendera itu mulai dari simbol solidaritas hingga permintaan bantuan dari pihak lain. Selain sebagai tanda harapan akan bantuan, bendera putih juga menjadi bentuk protes masyarakat terhadap lambannya penanganan bencana oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, langkah penanganan yang dilakukan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat dinilai masih belum memadai, baik dari sisi distribusi logistik maupun pembukaan akses jalan yang hingga kini masih tertutup.
"Kalau kita artikan menurut kacamata saya, mulai dari solidaritas, simpatisan dan rasa ingin dibantu. Ya seperti itu. Yang jelas bendera putih itu berharap ada perhatian orang lain baik dalam negeri maupun luar negeri," ujar Muzakir.










