Sebut Pasar Sebagai Denyut Nadi Ekonomi Warga, Gita KDI Janji Revitalisasi Pasar Induk Cianjur

Sebut Pasar Sebagai Denyut Nadi Ekonomi Warga, Gita KDI Janji Revitalisasi Pasar Induk Cianjur

Terkini | bandungraya.inews.id | Rabu, 16 Oktober 2024 - 17:10
share

CIANJUR, iNewsBandungraya.id - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Gitalis Dwinatarina atau kerap disapa Gita KDI berkesempatan mengunjungi Pasar Induk, Cianjur pada Rabu (16/10/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Gita KDI yang diberinama Gerebek Pasar. Adapun kegiatan ini untuk menyerap secara langsung keluhan para pedagang dan pelaku UMKM di Jawa Barat.

Dalam kunjungannya tersebut, Gita KDI mendapati kondisi Pasar Induk Cianjur yang kumuh. Selain itu, ia mendapat keluhan dari pedagang soal semakin menurunnya data beli masyarakat.

"Kedepan kami akan mendorong revitalisasi pasar agar Pasar Induk Cianjur sebagai denyut nadi ekonomi warga ini bisa kembali terlihat rapi bersih dan menjadi pasar tradisional modern ramai pengunjung," katanya.

Selain itu, Gita KDI juga mengungkapkan soal indeks kebahagiaan Provinsi Jawa Barat yang berada di posisi kelima terendah di tingkat nasional.

"Saya mau tanya apakah kita sudah merasa bahagia? bila warga kita para pedagang sepi jualannya, maka kami pasangan Jabar Bahagia KH. Acep Adang - Gita KDI menawarkan visi Jabar Bahagia Lahir Batin,  salah satunya dengan program UMKM Bahagia dan Pasar Bahagia," papar dia.

 

Gita berjanji akan memberikan dukungan maksimal, mulai dari pembiayaan, pelatihan, hingga digitalisasi pasar, agar pasar tradisional bisa lebih berkembang dan menarik kembali pembeli.

Botram Bareng

Usai Grebeek Pasar, Gita KDI juga menggelar dialog dan makan bersama ibu-ibu pedagang dalam acara Botram Bareng.

Acara Botram ini menjadi momen penting bagi Gita untuk lebih memahami secara langsung kebutuhan dan harapan kaum perempuan.

Gita juga mensosialisasikan empat Kartu Jabar Bahagia yaitu Kartu Keluarga Bahagia, Kartu Pendidikan Bahagia, Kartu Wirausaha Bahagia, dan Kartu Insentif Guru Ngaji.

"Khusus untuk ibu-ibu itu Kartu Keluarga Bahagia ini dirancang untuk menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama perempuan yang berperan sebagai penggerak ekonomi keluarga," pungkas dia.

Topik Menarik