Anggota DPR Netty Prasetiyani Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis

Anggota DPR Netty Prasetiyani Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis

Terkini | bandungraya.inews.id | Selasa, 7 Januari 2025 - 11:10
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Diketahui, program MBG ini ditujukan kepada anak-anak sekolah, baik tingkat SD, SMP, SMA, kemudian juga di Pondok Pesantren serta ibu hamil dan menyusui.

"Kita mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui program Makanan Bergizi Gratis," ucap Netty ditemui di Kota Bandung, Senin (6/1/2025).

Dengan jumlah sasaran kurang lebih 19 juta masyarakat penerima Makanan Bergizi Gratis ini, Netty berharap, mampu meningkatkan status gizi masyarakat sekaligus menjadi pilar bagi upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Karena catatan pada periode sebelumnya ada persoalan stunting yang belum selesai dari target 14 hanya mampu diturunkan sampai 21.5," ujarnya.

 

Netty mengatakan, pihaknya sendiri mendukung penuh program tersebut. Sebab, ini adalah janji kampanye yang kemudian ditindaklanjuti dengan program.

Sebagai anggota Komisi IX DPR RI, lanjut Netty, pihaknya mendorong kepada Badan Gizi Nasional untuk tidak ragu melakukan evaluasi setelah pelaksanaan beberapa hari ke depan.

"Mungkin sepekan ini kita lakukan evaluasi, pertama tentu saja terkait dengan pemenuhan gizinya. Jadi karena target Pak Prabowo adalah meningkatkan status gizi, berarti kita harus pastikan memang program Makanan Bergizi Gratis ini betul-betul memenuhi standar gizi yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan," paparnya.

Kemudian berbicata tentang pemerataan, Netty mengungkapkan bahwa program MBG ini tidak hanya difokuskan di kawasan perkotaan saja.

"Tapi juga di kawasan yang sering kita sebut sebagai 3T, Tertinggal, Terpencil, Terluar (daerah perbatasan), kita harapkan itu juga bisa dipenuhi," imbuhnya.

 

Selanjutnya, pemenuhan gizi ini juga harus memenuhi aspek keamanan pangan.

"Kenapa? Karena ketika makanan ini diolah, diproduksi secara masal, jangan sampai bahannya bagus, mengolahnya kurang bagus akhirnya jadi masalah. Atau kemudian cara mengolahnya kurang bagus, ada zat atau unsur berbahaya, kita khawatir terjadi kasus keracunan," katanya.

Termasuk juga dalam segi bahan, pengolahan, kemudian packing. Sehingga pada saat didistribusikan itu diharapkan 3 jam dari pembuatan sudah sampai ke lokasi sekolah-sekolah penerima.

"Ini harus diperhatikan oleh Badan Gizi Nasional dan juga unit pelaksananya di daerah. Jadi aspek keamanan pangan ini akan menjadi kunci keberhasilan dari program Makanan Bergizi Gratis," tandasnya.

Topik Menarik