Ketua Infokom MUI Banten Dukung Proyek Strategis Nasional untuk Kemanfaatan Umat
SERANG, iNewsBanten.id - Ketua MUI Provinsi Banten bidang Infokom, KH Alwiyan Qasid Syamun, menyatakan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki banyak manfaat bagi umat. Karena itu, ia menegaskan pentingnya mendukung program yang membawa kebaikan bagi masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers usai acara tasyakuran dan silaturahmi MUI Provinsi Banten di Serang, Banten, Kamis petang (9/12). Acara tersebut digelar sebagai ungkapan syukur atas penghargaan MUI Banten sebagai MUI Provinsi terbaik se-Indonesia.
Dalam tasyakuran tersebut juga dilakukan pemaparan terkait PSN dan proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang berlokasi di Banten. Menurut KH Alwiyan, pemaparan ini merupakan langkah tabayun (klarifikasi) untuk mendapatkan informasi dari perspektif yang tepat, seperti keamanan, tata ruang, dan tata bangunan.
Dari hasil tabayun, KH Alwiyan menyimpulkan bahwa PSN merupakan program yang tepat untuk meningkatkan taraf hidup dan martabat umat, baik secara sosial maupun ekonomi.
"MUI Banten mendukung program PSN ini karena program tersebut mampu memberdayakan umat dan meningkatkan taraf kehidupan mereka. Jadi, hasil tabayun menunjukkan bahwa PSN adalah program yang membawa kemaslahatan umat dan layak didukung," ungkapnya.
Saat ditanya tentang sikap MUI Banten terhadap proyek PIK 2, KH Alwiyan menegaskan bahwa PSN dan PIK 2 adalah dua hal yang berbeda.
"PSN adalah program negara, sedangkan PIK 2 adalah proyek swasta. Jika PSN di Banten dikerjasamakan dengan PIK 2, itu bukan masalah. Di beberapa provinsi lain, PSN juga digerakkan oleh pemerintah," jelasnya.
Namun, KH Alwiyan menyayangkan adanya pihak yang menyamakan PIK 2 dengan PSN, bahkan menyebarkan informasi yang salah mengenai hal tersebut.
"Ada yang mengatakan PSN membeli tanah secara paksa, melakukan intimidasi, atau perlu ditinjau ulang oleh appraisal tanah. Itu tidak benar. PSN adalah tanah negara yang tidak berkaitan dengan hak milik rakyat," tegasnya.
Ia mengingatkan agar tidak sembarangan memberikan keputusan atau opini yang tidak didasari pengetahuan.
"Agama mengajarkan agar kita tidak mengikuti hawa nafsu dan jangan mengikuti sesuatu yang tidak kita ketahui. Berlaku adillah, karena keadilan itu dekat dengan takwa," pungkas KH Alwiyan.