Lawan Perintah Hakim, X Siap Ditutup di Brasil

Lawan Perintah Hakim, X Siap Ditutup di Brasil

Berita Utama | inews | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 13:50
share

SAN FRANCISCO, iNews.id – Jaringan media sosial X menolak untuk mematuhi perintah dari pengadilan di Brasil untuk menunjuk perwakilan hukum baru di negara itu. Platform medsos milik miliarder Elon Musk itu pun siap untuk ditutup layanannya di Brasil.

Portal berita G1 pada Kamis (29/8/2024) melaporkan, Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes telah memerintahkan Musk untuk memberi tahu pengadilan tentang siapa yang akan menjadi perwakilan hukum baru X di Brasil. Pemberitahuan itu harus dilakukan X dalam waktu 24 jam terhitung sejak perintah hakim dikeluarkan. Jika tidak, jejaring sosial tersebut akan dihentikan operasinya di Brasil.

“Segera, kami berharap Hakim Alexandre de Moraes akan memerintahkan X untuk ditutup di Brasil–hanya karena kami tidak akan mematuhi perintah ilegalnya untuk menyensor lawan-lawan politiknya,” ungkap Tim Urusan Pemerintah Global X melalui pernyataan di medsos yang dulu bernama Twitter itu.

Awal bulan ini, Musk menutup kantor operasi bisnis X di Brasil. Namun, dia tetap mempertahankan akses ke situs media sosial tersebut bagi para pengguna X di negeri samba itu.

Dikatakan bahwa Hakim Moares telah mengancam untuk memasukkan perwakilan hukum Brasil X ke dalam bui. “Ketika kami mencoba membela diri di pengadilan, Hakim de Moraes mengancam perwakilan hukum Brasil kami dengan hukuman penjara. Bahkan setelah dia (perwakilan hukum itu) mengundurkan diri, dia (Moraes) membekukan semua rekening banknya,” bunyi pernyataan itu. 

Menurut Tim Urusan Pemerintah Global X, tindakan Moraes itu jelas-jelas ilegal. Akan tetapi, gugatan X terhadap hakim itu malah ditolak atau diabaikan. “Rekan-rekan Hakim de Moraes di Mahkamah Agung tidak mau atau tidak mampu melawannya,” kata tim tersebut.

Dalam beberapa hari ke depan, X akan memublikasikan semua tuntutan Hakim de Moraes dan semua berkas pengadilan terkait demi kepentingan transparansi. “Tidak seperti platform media sosial dan teknologi lainnya, kami tidak akan mematuhi perintah ilegal secara rahasia,” kata pernyataan itu lagi.

Moraes telah mencetuskan perang melawan disinformasi di Brasil, negara terbesar di Amerika Selatan. Dia pun berselisih dengan Musk karena menganggap X turut menjadi media penyebaran disinformasi tersebut. Sementara Musk dan para kritikus lainnya mengatakan, tindakan Moraes adalah bentuk kekerasan terhadap kebebasan berbicara.

Topik Menarik