Masyarakat Diramal bakal Makin Sulit Cari Kerja, Kok Bisa?

Masyarakat Diramal bakal Makin Sulit Cari Kerja, Kok Bisa?

Berita Utama | inews | Minggu, 8 September 2024 - 18:32
share

JAKARTA, iNews.id - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira memperkirakan masyarakat ke depan akan sulit mencari pekerjaan. Hal itu karena terjadinya deflasi yang berdampak pada semakin sempitnya lapangan pekerjaan.

Bhima menjelaskan, dampak deflasi yang berkepanjangan akan membuat perusahaan melakukan ekspansi. Pasalnya, dampak deflasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

"Deflasi juga akibatkan perusahaan menahan laju ekspansi. Bahkan, bisa menurunkan rekrutmen karyawan baru," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Minggu (8/9/2024).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mencatat deflasi selama empat bulan berturut sejak Mei hingga Agustus 2024. Pada pengumuman Agustus 2024 yang lalu, terjadi deflasi sebesar 0,03 persen.
 
Terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustus 2024. Sementara itu secara year on year terjadi inflasi sebesar 2,12 persen dan secara tahun kalender terjadi inflasi 0,87 persen.

"Deflasi ada di persoalan sisi permintaan yang rendah bukan sekedar harga pangan turun. Ini bisa dilihat dari inflasi inti (core inflation) yang cukup rendah," tutur dia.

Menurut Bhima, deflasi yang terjadi selama 4 bulan secara berturut ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berjalan dibawah target 5,2 persen.

"Implikasi deflasi berakibat ke pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan ada di level 5 persen atau di bawah target 5,2 persen," kata Bhima.

Topik Menarik