Erdogan Desak PBB Gunakan Kekuatan Militer untuk Hentikan Kebrutalan Israel
ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Majelis Umum PBB menggunakan kewenangannya untuk memaksa Israel menghentikan kebrutalan di Timur Tengah. Menurut Erdogan, Majelis Umum PBB bisa menggunakan kewenangan tersebut sesuai resolusi Bersatu untuk Perdamaian.
Berdasarkan resolusi "Bersatu untuk Perdamaian" yang diadopsi pada 1950, jika Dewan Keamanan PBB tak bisa bertindak sebagaimana mestinya untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, Mejelis Umum bisa mempertimbangkan untuk membuat rekomendasi yang sesuai kepada anggota PBB guna melakukan tindakan kolektif, termasuk penggunaan kekuatan, bersenjata jika diperlukan.
Anggota tetap Dewan Keamanan PBB selalu gagal menyetujui resolusi yang bisa membut Israel menghentikan serangannya ke Jalur Gaza. Amerika Serikat (AS), selaku pelindung Israel, selalu menggunakan hak veto dengan alasan Israel berhak untuk melindungi diri.
"Jika Dewan Keamanan PBB tidak menunjukkan kemauan yang diperlukan, kewenangan Majelis Umum PBB untuk merekomendasikan penggunaan kekuatan, seperti dalam resolusi 'Bersatu untuk Perdamaian' tahun 1950, harus diaktifkan dengan cepat," kata Erdogan, dalam pidatonya, seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (1/10/2024).
Erdogan sebelumnya menyerukan kepada dunia Islam agar membentuk aliansi untuk melawan Israel. Menurut dia, langkah tersebut diperlukan untuk menangkal ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat dari negara Yahudi tersebut.
Ekspansionisme adalah politik atau tindakan yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk memperluas wilayah negaranya dengan merebut wilayah negara lain. Istilah itu digunakan Erdogan untuk merujuk pada tindakan Israel terhadap Tanah Palestina.
"Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, banditisme Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam," kata Erdogan, pada 7 September lalu.
Dia mengatakan, langkah-langkah terkini yang telah diambil Turki untuk meningkatkan hubungan dengan Mesir dan Suriah ditujukan untuk membentuk garis solidaritas terhadap ancaman ekspansionisme yang terus meningkat dari Israel.
Erdogan menegaskan, kondisi tersebut juga tengah dihadapi Lebanon dan Suriah saat ini.