215 Kasus Kebakaran Terjadi di Padang Sepanjang Tahun Ini, 10 Orang Meninggal
PADANG, iNews.id - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang mencatat adanya peningkatan kasus kebakaran sepanjang 2024. Berdasarkan data dari Januari sampai Oktober, tercatat terdapat 215 kasus kebakaran atau meningkat dibandingkan 2023 sebanyak 198 kasus.
"Trennya mengalami peningkatan. Ada 215 kasus sejauh ini, belum masuk data bulan November," ujar Kepala Bidang Operasional dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang Rinaldi, Selasa (19/11/2024).
Berdasarkan data juga tercatat jumlah korban jiwa mengalami peningkatan. Dari Januari sampai Oktober 2024 terdapat 10 korban meninggal. Sementara sepanjang 2023 hanya terdapat 1 korban meninggal
Menurutnya, kebakaran besar terakhir yang terjadi di kawasan Nusantara Building Pasar Raya Padang yang menghanguskan delapan unit toko pada 8 November. Bukan hanya kebakaran bangunan, Damkar Padang juga menangani kejadian kebakaran lahan, kendaraan, pohon dan kelistrikan.
"Dari data yang kami miliki, kebakaran paling banyak disebabkan korsleting listrik atau arus pendek," katanya.
Rincian kasus kebakaran menurut bulannya yakni Januari (15), Februari (26), Maret (17), April (16), Mei (19), Juni (15), Juli (36), Agustus (21), September (20), dan Oktober (30).
“Kalau dirinci menurut kecamatan, terdapat dua kecamatan dengan kasus kebakaran dan penyelamatan terbanyak, yakni Padang Timur dan Koto Tangah. Rinciannya 217 kasus di Padang Timur dan 196 kasus di Koto Tangah,” ucapnya.
Melihat data tersebut, Rinaldi mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan sigap apabila terjadi kebakaran atau hal darurat lainnya dengan cara menghubungi nomor layanan yang sudah disediakan Pemerintah Kota Padang.
"Ketika terjadi kebakaran, masyarakat dapat menghubungi nomor telepon Padang Command Center (PPC) 112 atau 08116606113," ucapnya.
Selain kebakaran, Damkar Kota Padang mencatat sepanjang 2024 menangani 962 aksi penyelamatan dan evakuasi. Mulai dari pelepasan cincin, menangkap ular, sarang tawon, biawak hingga evakuasi pohon atau baliho tumbang.
"Yang paling rutin itu kasus ular, sarang tawon, biawak. Bisa 2-3 kasus dalam sehari," ujarnya.