Hamas Tak Akan Bebaskan Sandera Israel sampai Perang Berakhir

Hamas Tak Akan Bebaskan Sandera Israel sampai Perang Berakhir

Berita Utama | inews | Sabtu, 23 November 2024 - 08:20
share

KAIRO, iNews.id - Hamas menegaskan tak ada pembebasan sandera Israel atau pertukaran tahanan sampai perang di Jalur Gaza berakhir. Pernyataan itu disampaikan pemimpin Hamas Khalil Al Hayya setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar sayembara sebesar 5 juta dolar AS atau sekitar Rp80 miliar bagi setiap sandera yang dibebaskan.

"Tanpa berakhirnya perang, tidak akan ada pertukaran tahanan," kata Hayya, dalam wawancara yang disiarkan di stasiun televisi Al Aqsa.

Menurut Hayya, tak ada gunanya pembebasan sandera jika Israel tak menghentikan serangannya ke Gaza.

"Bagaimana bisa orang waras atau gila bisa kehilangan kartu kuat (sandera) sementara perang terus berlanjut?" ujarnya.

Hayya juga menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berarda di balik berulangnya kegagalan kesepakatan gencatan senjata.

Saat ini sedang berlangsung kontak dengan beberapa negara dan mediator untuk menghidupkan kembali negosiasi dan segala retorika Netanyahu untuk menggagalkan kesepakatan harus ditolak. 

"Kami siap untuk melanjutkan upaya tersebut tapi yang lebih penting adalah melihat keinginan nyata di pihak penjajah untuk mengakhiri agresi. Fakta membuktikan, Netanyahu adalah orang yang merusaknya (negosiasi),” kata Hayya.

Netanyahu, saat menengok pasukannya di ke Jalur Gaza pada Selasa lalu, mengatakan Hamas tidak akan memerintah Gaza lagi setelah perang berakhir. Dia juga mengklaim Israel telah menghancurkan kemampuan militer kelompok perlawanan tersebut.

Sayembara yang diumumkan Netanyahu bisa saja menunjukkan rasa bentuk frustrasi Israel karena sampai saat ini gagal menemukan para sandera. Padahal operasi serangan darat militer Zionis sudah berlangsung selama setahun lebih. Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 100 sandera Israel di Gaza, sebanyak sepertiga hingga setengahnya diyakini telah tewas.

Topik Menarik