Bencana Tanah Longsor di Bali, 8 Orang Tewas Mengenaskan
JAKARTA, iNewsKarawang. id-Bencana tanah longsor terjadi di dua lokasi di Pulau Dewata, Bali selama dua hari ini, 19-20 Januari 2025. Lokasi longsor berada di Kabupaten Klungkung dan Kota Denpasar.
Dalam peristiwa tersebut , di Kabupaten Klungkung menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 1 dalam pencarian dan 4 lainnya harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka.
Demikian laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin 20 Januari pukul 18.00 WIB,
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi di Desa Pikat, Kecamatan Dawan pada Minggu (19/1) pukul 18.00 WITA, di mana sebuah pondok tertimpa bebatuan besar hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Kiai Ubaid: Warga Nahdliyin Jateng Wajib Ciptakan Situasi Aman dan Tentram Pasca-Pilkada 2024
Menurutnya, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Klungkung, Basarnas, TNI, Polri, PMI dan warga setempat berupaya mencari korban yang masih dinyatakan hilang sesaat setelah kejadian. Pencarian itu kemudian dihentikan karena faktor cuaca ditambah medan yang cukup curam dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
"Upaya pencarian korban kemudian dilanjutkan pada hari ini dan membuahkan hasil. Dari hasil pencarian dan pertolongan tersebut, maka jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang," kata Aam sapaan Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Selasa (21/1/2025).
Peristiwa tanah longsor berikutnya terjadi di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar pada hari ini, Senin 20 Januari pukul 07.00 WITA. Pada kejadian itu, sebanyak 4 warga meninggal dunia, 1 dinyatakan hilang dan 3 lainnya luka-luka.
"Berdasarkan laporan visual, material tanah longsor dari atas tebing menimbun rumah yang ditinggali para korban. Dari hasil kaji cepat, sebanyak lima rumah rusak terdampak," ujarnya.
Tim gabungan dari BPBD Kota Denpasar bersama Basarnas, Tagana, TNI, Polri, PMI, relawan dan masyarakat berupaya melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Para korban luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Surya Usadha.
Prabowo Perintahkan Menteri BUMN Erick Thohir, Pastikan Tiket Pesawat Turun 10 saat Nataru
Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan disertai petir masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Bali. Kondisi cuaca itu dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Aam mengatakan pemerintah daerah bersama masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi yang merujuk pada upaya mitigasi. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam maka warga yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran sungai agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman demi mencegah potensi risiko bencana
"Di samping itu, monitoring sungai dan saluran irigasi maupun drainase agar dapat dilakukan secara berkala. Jika terdapat penyumbatan aliran sungai maupun saluran air sesegera mungkin agar dibersihkan demi mencegah terjadinya banjir," katanya.
Aam pun mengungkapkan monitoring tanggul dan tebing juga diharapkan dapat dilakukan secara intensif. "Jika terdapat retakan dan rekahan tanggul maupun tebing segera diambil tindakan cepat untuk penyelamatan warga dan menambal atau memperkuat ketahanan bersama instansi terkait. Masyarakat juga diharapkan dapat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari instansi terkait," imbaunya.