Dedi Mulyadi Ingin Jalur KA Bandung-Ciwidey Direaktivasi, Warga Resah

Dedi Mulyadi Ingin Jalur KA Bandung-Ciwidey Direaktivasi, Warga Resah

Berita Utama | sindonews | Senin, 21 April 2025 - 13:02
share

Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta apiBandung-Ciwidey memicu keresahan warga, khususnya mereka yang telah lama menetap di sepanjang jalur rel lama. Mereka takut kehilangan rumah dan penghidupan.

Meski proyek ini digadang-gadang akan mendongkrak sektor pariwisata dan perekonomian daerah, suara-suara kecemasan mulai muncul dari masyarakat yang akan terdampak langsung. Salah satu daerah yang kini menjadi sorotan adalah Kampung Ciluncat, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Ketua RT 07/RW 01, Dadan Rustandi (42), menyampaikan kekhawatiran warganya yang telah tinggal selama bertahun-tahun, bahkan membangun rumah secara permanen di atas jalur rel yang sudah lama tidak aktif.

"Sudah mulai resah semuanya. Apalagi ada kabar lima tahun ke depan mau dijalankan lagi jalur KA Bandung–Ciwidey," kata Dadan, Senin (21/4/2025).

Selama lebih dari 18 tahun, warga di RT 07 telah membangun kehidupan di lokasi tersebut. Kini, mereka menghadapi kemungkinan besar tergusur.

Tidak hanya rumah tinggal, bahkan aktivitas sehari-hari warga telah menyatu dengan rel yang sudah berubah fungsi menjadi jalan dan area bangunan.

"Kalau di RT ini, hampir semua bangunan permanen. Bahkan ada yang masih ada rel di dalam rumahnya," ujar Dadan.

Diperkirakan, lebih dari 200 jiwa akan terdampak langsung jika reaktivasi benar terjadi. Bahkan satu masjid yang menjadi pusat kegiatan warga juga terancam tergusur. "Yang penting kami ada buat hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga," ujarnya.

Senada dengan Dadan, Iim (36), warga Kampung Cibeureum Jati, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, yang membuka usaha di atas rel, menyampaikan kegundahannya. "Boleh saja kalau memang reaktivasi jadi kebijakan. Tapi saya bingung nanti usaha di mana lagi," katanya.

Iim yang telah tinggal di lokasi itu selama 15 tahun bersama keluarga kecilnya mengaku harus menenangkan anaknya yang masih duduk di bangku SD, yang mulai cemas akan masa depan tempat tinggal mereka.

Kendati demikian, warga tetap membuka diri terhadap kemajuan dan pembangunan. Mereka hanya berharap pemerintah memberikan solusi yang adil, terutama dalam penyediaan tempat tinggal pengganti dan perlindungan terhadap mata pencaharian mereka.

"Yang penting pemerintah enggak diam tapi siapin tempat tinggal buat kita," katanya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api Bandung-Ciwidey yang telah lama tak berfungsi. Pengaktifan kembali jalur kereta api tersebut untuk mendukung sektor pariwisata agar semakin berkembang. "Ini (kereta api) pengangkutannya massal. Karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya," kata Dedi Mulyadi, Kamis (17/4/2025).

Dedi menyatakan, salah satu program prioritas Pemda Provinsi Jawa Barat, yakni mendorong transportasi publik yang dapat menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat. "Elektrifikasi (KRL) menjadi target awal minimal kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya terselesaikan," kata Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang DM.

Beberapa jalur kereta api yang akan direaktivasi antara lain jalur KA Bandung-Ciwidey, Bandung-Pangandaran. Kemudian jalur KA dari Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Padalarang. Termasuk jalur KA di Garut.

"Reaktivasi yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu baru sampai Banjar. Kami bikin itu prioritas pertama diselesaikan," katanya.

Topik Menarik