13 Desa di Grobogan Terendam Banjir, BPBD Evakuasi Lansia dan Anak
GROBOGAN, iNEWSDEMAK.ID - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan selama dua hari berturut-turut, dari Minggu (19/1/2025) hingga Senin (20/1/2025), telah menyebabkan banjir di enam kecamatan, yakni Gubug, Kedungjati, Karangrayung, Purwodadi, Grobogan, dan Toroh. Akibatnya, sejumlah desa terendam air dengan ketinggian bervariasi hingga 50 cm.
Berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Grobogan, sebanyak 13 desa dilaporkan terendam banjir, yang sebagian besar sudah mulai surut, namun beberapa wilayah masih tergenang.
Kalaksa BPBD Kabupaten Grobogan, Wahyu Yri Dharmawanto, menjelaskan bahwa proses evakuasi terus dilakukan oleh petugas untuk membantu warga yang terkena dampak, terutama lansia dan balita.
"Petugas melakukan evakuasi untuk memastikan agar mereka mendapatkan pelayanan pasca-banjir yang segera," ujarnya.
Wahyu juga menjelaskan bahwa Kabupaten Grobogan terletak di antara dua sungai besar, yaitu Kali Lusi dan Kali Tuntang, yang berpotensi menyebabkan banjir. Saat debit air Kali Tuntang meningkat, dua desa di Kecamatan Kedungjati akan terdampak, sementara Kali Lusi dapat memengaruhi beberapa wilayah lainnya.
Seperti yang dijelaskan lebih lanjut, wilayah Purwodadi, Brati, dan Grobogan juga sering terkena dampak banjir akibat aliran Kali Lusi. Selain itu, Kecamatan Penawangan dan Klambu juga turut terdampak karena aliran air dari Kali Serang.
Wahyu berharap agar hujan yang masih berlangsung dapat segera berhenti, sehingga air dapat surut dan mempermudah proses pemulihan. "Kami terus memantau kondisi di lapangan dan berharap cuaca segera membaik," tambahnya.
Di tengah upaya penanganan banjir, warga Purwodadi, seperti yang disampaikan oleh Sunarti (34), juga mengungkapkan bahwa pusat kota Purwodadi mengalami genangan air, terutama di area Simpang Lima hingga Alun-Alun Purwodadi.