Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi 62 Poin ke Rp15.646 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi 62 Poin ke Rp15.646 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 15:51
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (25/10/2024). Rupiah terkoreksi 62 poin atau 0,40 persen ke level Rp15.646 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.584 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, pelemahan rupiah didasari oleh sentimen eksternal seperti konflik Timur Tengah dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump yang mengungguli Wakil Presiden Kamala Harris, menurut jajak pendapat dan prediksi pasar terkini.  

“Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga menekan selera risiko, setelah Israel menyampaikan retorika keras terhadap Iran minggu ini,” kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (25/10/2024).

Selain itu, para pelaku pasar juga tengah menunggu respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober yang mungkin melibatkan serangan terhadap infrastruktur minyak Teheran dan mengganggu pasokan, meskipun terdapat laporan Israel akan menyerang target militer Iran, bukan target nuklir atau minyak.

Para pejabat AS dan Israel akan memulai kembali perundingan untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza dalam beberapa hari mendatang. Upaya sebelumnya untuk mencapai kesepakatan telah gagal.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS tidak menginginkan kampanye Israel yang berlarut-larut di Lebanon, sementara Prancis telah menyerukan gencatan senjata dan fokus pada diplomasi.  

Spekulasi berkembang bahwa para pembuat kebijakan ECB akan menyetujui pemotongan suku bunga yang lebih besar pada pertemuan berikutnya, mengingat prospek ekonomi yang lemah, meskipun para petinggi bank sentral telah mencoba mendinginkan pembicaraan ini. 

Pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia memasuki hari kedua pada hari Jumat, dan para pedagang akan mencari komentar apa pun tentang kebijakan moneter di masa mendatang.

Dari sentimen internal, Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal ketiga tahun 2024 tetap terjaga di tengah dinamika geopolitik global dan arah pelonggaran kebijakan moneter. Hal ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter dilakukan oleh berbagai negara utama, (AS dan Eropa). Namun, perekonomian Indonesia masih tetap terjaga dengan baik. 

Sedangkan, perekonomian domestik di triwulan ketiga 2024 diperkirakan tumbuh di atas 5 persen. Ini melanjutkan kinerja positif triwulan kedua tahun 2024, di mana dorongan dari konsumsi rumah tangga dan investasi cukup positif. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga khususnya untuk kelas menengah atas. 

Sementara itu, faktor agregat demand yang kedua yaitu investasi tumbuh seiring dengan akselerasi penyelesaian program atau proyek strategis nasional (PSN), termasuk Ibu Kota Nusantara. Kemudian, inflasi tetap rendah dan terjaga di kisaran 2,5 +1 persen. 

Inflasi indeks harga konsumen atau IHK tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai angka 1,84 persen year on year pada bulan September 2024.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.600-Rp15.670 per dolar AS.

Topik Menarik