Mentan Amran Kembali Copot Oknum Direktur Kementan yang Kedapatan Terima Fee Proyek

Mentan Amran Kembali Copot Oknum Direktur Kementan yang Kedapatan Terima Fee Proyek

Ekonomi | inews | Senin, 28 Oktober 2024 - 13:07
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mencopot oknum pegawai yang kedapatan menerima fee proyek. Pencopotan dilakukan pada hari ini, Senin (28/10/2024), setelah mendapat pengaduan dari masyarakat.

Amran menuturkan, ada satu oknum yang dicopot dari jabatannya. Oknum pegawai tersebut menjabat sebagai direktur di Kementerian Pertanian.

"Ini ada kabar yang kurang baik untuk pertanian, tapi ini demi kebaikan kita bersama. Baru saja kami copot direktur, salah satu direktur di Kementerian Pertanian, baru saja kami tanda tangan (pencopotan)," ucap Amran dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta, Senin (28/10/2024).

"Kami tanya beliau, kami tanya yang bersangkutan, (mengaku) bahwa telah melakukan pelanggaran. (Pelanggaran) Terkait fee. Tetapi yang bersangkutan mengaku tidak meminta fee, tapi diberikan," tuturnya.

Lebih lanjut, Amran mengungkap bahwa pelapor mengatakan pelaku menerima fee sebesar Rp700 juta. Namun, pelaku mengaku mendapatkan fee sebesar Rp500 juta. Kendati demikian Mentan Amran tidak menjelaskan untuk proyek apa fee diberikan.

"Maaf sekali lagi saudaraku, sahabatku. Ini atas arahan Bapak Presiden. Kita harus melakukan pencegahan (pelanggaran). Kalau ada di Kementerian Pertanian, di bawah kewenangan saya, aku pasti tindak. Itu pasti," kata dia.

"Kami lakukan seperti ini. Aku ngerti banyak yang tidak nyaman.Tapi demi Merah Putih, Insya Allah kami lakukan. Ini pasti kami tegakkan peraturan yang ada," ucapnya.

Sebelumnya, Amran mengungkap bahwa terdapat tiga oknum yang bermain proyek hingga membuat mereka harus menerima surat pemberhentian. Di mana modus mereka adalah dengan meminta fee 25 persen dari proyek yang digoalkan.

Mentan menyampaikan, oknum tersebut telah menerima uang kurang lebih Rp10 miliar. Ketiganya pun telah dinonaktifkan dan proses penegakan hukum telah berjalan. Mentan juga menyebut bukan tidak mungkin ke depan akan dilakukan pemecatan.

Topik Menarik