Gerai Lulu Hypermarket Tutup, Ini Harta Kekayaan Pemiliknya
JAKARTA – Gerai Lulu Hypermarket menutup operasionalnya di Indonesia pada 10 April 2025. Harta kekayaan pemiliknya yakni MA Yusuff Ali pun menjadi sorotan.
Lulu Hypermarket merupakan perusahaan ritel yang dimiliki oleh M. A. Yussuf Ali. Pria kelahiran 15 November 1955 tersebut pada masa kecilnya tumbuh di desa kecil di Kerala, India Selatan.
Lalu, pada tahun 1973 Ali memutuskan untuk merantau ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dan bergabung dengan usaha distribusi yang dijalankan oleh pamannya.
Lalu Ali membuka LuLu Hypermarket pertamanya pada tahun 1990-an di puncak Perang Teluk. Tak hanya di Uni Emirat Arab (UEA), pria tiga anak tersebut juga memperluas jaringan ritel Lulu Group ke beberapa negara, seperti Mesir, India, Indonesia dan Malaysia.
Selain bisnis ritel, Yusuff Ali juga memiliki properti mewah, termasuk rumah tepi laut seluas 60.000 kaki persegi. Pria berusia 65 tahun ini turut berperan dalam pembangunan Lulu Tech Park serta hotel Grand Hyatt.
Harta Kekayaan Pemilik Lulu Hypermarket
Adapun menurut Forbes Real Time Billionaires, Ali tercatat memiliki harta kekayaan senilai USD5,4 miliar atau sekitar Rp89,45 triliun (kurs Rp16.566 per dolar AS).
Dengan jumlah kekayaannya tersebut, suami Shabira tersebut sempat menduduki peringkat orang terkaya ke-39 di India, serta ke-639 di dunia per 2025.
Kini, Ali yang dijuluki Raja Ritel Timur Tengah itu memimpin Lulu Retail dengan 240 jaringan hypermarket dan mall di negara Teluk serta mengantongi pendapatan USD7,3 miliar.
Demikian ulasan mengenai harta kekayaan M. A. Yusuff Ali, crazy rich Muslim terkaya pemilik gerai Lulu Hypermarket yang mau tutup.
Baca Selengkapnya: Harta Kekayaan MA Yusuff Ali, Muslim Terkaya Pemilik Gerai Lulu Hypermart yang Mau Tutup