Indosat Bagi Bingkisan Natal untuk Penyintas Erupsi Lewotobi
Larantuka, iNewsFlores.id - Indosat Ooredoo Hutchison membagi bingkisan Natal 2024 untuk anak-anak penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Bingkisan ini disalurkan melalui program 'Indosat Berbagi Kasih' bersama anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Titehena, Senin, 23 Desember 2024.
Program ini melibatkan partisipasi aktif para karyawan Indosat, yang dikenal sebagai Hiro untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat yang membutuhkan.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan, para karyawan Indosat berbagi kebahagiaan di akhir tahun kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses dan fasilitas, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Melalui program ini, kata Steve, para Hiro menyumbangkan berbagai jenis hadiah seperti mainan, boneka, bantal hias, pakaian, hingga buku.
"Berbagai kebahagiaan ini dihadiahkan kepada anak pengungsi dan yatim piatu berusia 3 hingga 15 tahun yang merayakan Natal di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur," katanya.
Menurut Steve, program ini dirancang untuk menciptakan kehangatan dan suka cita Natal bagi seluruh pihak yang terlibat, baik bagi anak penerima hadiah maupun bagi para Hiro yang turut berbagi.
Ia mengatakan, Natal adalah momen penuh kasih, harapan, dan kebahagiaan. Steve percaya semangat ini milik seluruh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang hidup di wilayah dengan keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar.
"Melalui Indosat Berbagi Kasih, kami berupaya menghadirkan kebahagiaan yang bermakna kepada mereka yang membutuhkan," terang Steve.
Selanjutnya bingkisan didistribusikan pada malam Natal, 24 Desember 2024. Setiap hadiah akan diberi label khusus untuk memastikan sasar ke penerima manfaat.
Program 'Indosat Berbagi Kasih' juga menjadi bagian dari upaya Indosat untuk memperkuat kehadirannya di wilayah Indonesia timur, selain memberikan kebahagiaan dalam momen Natal.
"Total pengungsi yang bertahan di posko pengungsi yang merayakan Natal di tenda pengungsian berjumblah 7.206 jiwa, yang belum pulang mereka terpaksa rayakan Natal tenda pengungsian," terang Steve.