Pesan Terakhir Marissa Haque yang Bikin Mahasiswinya Menangis: 'Lanjutkan Perjuangan Ibu'

Pesan Terakhir Marissa Haque yang Bikin Mahasiswinya Menangis: 'Lanjutkan Perjuangan Ibu'

Gaya Hidup | pandeglang.inews.id | Kamis, 3 Oktober 2024 - 22:30
share

JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Kepergian Marissa Haque menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengenalnya, termasuk para mahasiswinya di Indonesia Banking School. Marissa, yang dikenal sebagai dosen penuh inspirasi, meninggal dunia secara mendadak pada Rabu (2/10/2024) di usia 61 tahun. 

Sebelum kepergiannya, Marissa masih aktif mengajar. Salah satu mahasiswinya, Risya, mengungkapkan betapa mengharukannya momen-momen terakhir mereka bersama sang dosen. Risya dan teman-temannya tak menyangka bahwa pertemuan itu akan menjadi yang terakhir.

"Padahal kemarin di kampus, ibu bilang, ‘doain ibu ya, kalau nanti meninggal dilancarkan semua, biar nggak ngeberatin keluarga, karena biaya rumah sakit sekarang mahal,’" cerita Risya saat ditemui di rumah duka yang terletak di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, pada Rabu (2/10/2024).

Menurut Risya, dalam dua minggu terakhir, Marissa sering berbicara tentang kematian. Meski terdengar seperti candaan, namun pesan itu kini terasa begitu mendalam setelah Marissa benar-benar pergi.

"Sudah dua minggu terakhir ini Bu Marissa sering membicarakan soal kematian," ungkap Risya dengan suara bergetar, mencoba menahan tangis.

Salah satu momen yang begitu membekas di hati Risya adalah ketika Marissa mentraktir mereka. Ia menjelaskan alasan di balik kebaikan itu dengan ucapan yang membuat haru.

"Kemarin, Bu Marissa sempat mentraktir kami karena belum sarapan. Beliau bilang, 'nggak apa-apa kalau ibu meninggal setelah traktir kalian. Ibunya mati syahid, karena sudah traktir kalian yang sedang menuntut ilmu, apalagi yang ngekos dan rumahnya jauh,'" kenang Risya.

 

Pesan Marissa agar para mahasiswinya tetap semangat dalam menuntut ilmu juga tak akan pernah dilupakan oleh Risya dan teman-temannya.

"Kemarin banget ibu bilang, 'nanti kalau ibu meninggal, semoga spiritnya masih ada di kalian. Supaya kalian bisa melanjutkan perjuangan ibu," ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Kepergian Marissa yang mendadak tanpa adanya gejala penyakit meninggalkan banyak kenangan indah bagi orang-orang di sekitarnya. Suami Marissa, Ikang Fawzi, menyampaikan bahwa istrinya meninggal pada pukul 00.43 WIB tanpa menunjukkan tanda-tanda sakit sebelumnya.

Kini, pesan-pesan terakhir Marissa menjadi pengingat bagi para mahasiswinya untuk terus melanjutkan perjuangan dalam dunia pendidikan, seperti yang selalu ia ajarkan semasa hidupnya.

Topik Menarik