Film Aksi Terbaru Netflix Indonesia, The Shadow Strays Karya Timo Tjahjanto Siap Tayang 17 Oktober

Film Aksi Terbaru Netflix Indonesia, The Shadow Strays Karya Timo Tjahjanto Siap Tayang 17 Oktober

Gaya Hidup | depok.inews.id | Rabu, 16 Oktober 2024 - 12:20
share

JAKARTA, iNews Depok.id - Timo Tjahjanto kembali memukau dengan film terbarunya, The Shadow Strays. Bukan hanya sekadar film aksi. Film ini juga menghadirkan kisah yang mendalam tentang hubungan manusia, pengkhianatan, dan pencarian jati diri. Pilihan senjata yang unik untuk setiap karakter, semakin memperkaya cerita.

Ya, film orisinal Netflix Indonesia terbaru The Shadow Strays karya sutradara Timo Tjahjanto akan mulai tayang pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Pada Selasa, 15 Oktober 2024, Netflix menggelar acara Konferensi Pers dan Gala Premiere The Shadow Strays di Epicentrum XXI, Jakarta, bersama para pemeran dan kreator film.

The Shadow Strays ditayangkan secara global untuk pertama kalinya di program Midnight Madness dalam Festival Film Internasional Toronto pada 14 September 2024.

Film ini mengikuti kisah seorang pembunuh bayaran muda dengan nama panggilan 13 yang menjalin ikatan dengan seorang bocah saat ia diistirahatkan akibat misi yang berantakan. Ketika bocah tersebut menghilang, 13 memulai pencarian untuk menemukannya meski ia harus melawan mentornya dan organisasi tempat ia bernaung, The Shadows. 

Dalam konferensi pers, Timo yang bertindak sebagai sutradara dan penulis film ini berbagi mengenai apa yang mendorongnya menciptakan The Shadow Strays beserta para karakternya. 

“Saya ingin menceritakan dinamika antara seorang guru dan muridnya. Saya ingin cerita ini lebih dari sekadar dua karakter utama, karena saya rasa penting sekali dunia film itu terasa lived in, bahwa karakter-karakter ini terasa bernapas,” ujarnya. “Walau kami tidak menceritakannya secara langsung tapi audiens bisa mengerti keinginan mereka dan melihat sisi lain mereka. Hal-hal seperti itu yang kadang membutuhkan waktu [untuk diperlihatkan dalam film]. Tapi sebagai filmmaker yang mementingkan karakter, bagi saya itu sesuatu yang worth it,” kata Timo.

Timo menyampaikan pula apresiasi kepada para aktor yang secara perdana terlibat dalam film laga, seperti Aurora Ribero yang berperan sebagai 13. Rangkaian latihan yang panjang dan intens meliputi persiapan badan sekaligus koreografi pertarungan.

Aurora menyampaikan, “Di awal latihan memang terasa sangat sulit. Apalagi ini adalah film laga pertama saya, dan saya harus berlatih lebih dulu dari pemeran lainnya. Tapi begitu yang lain masuk, saya sudah jago,” ujarnya sambil tertawa. 

 

Selain Aurora, The Shadow Strays menampilkan deretan aktor seperti Hana Malasan, Ali Fikry, Adipati Dolken, Kristo Immanuel, Andri Mashadi, Taskya Namya, Agra Piliang, dan Daniel Ekaputra. Mereka berbagi cerita mengenai pengalaman syuting bersama Timo. 

Andri menyampaikan, “Disamping latihan fisik dan persiapan koreografi yang cukup sulit, saya sangat terkesan akan imajinasi Timo yang bisa menciptakan semesta seperti ini. Sebagai aktor, kami jadi merasa tertantang bahwa ia sudah menyediakan ruang yang ‘gila’ untuk bermain. Saya juga diberi ruang untuk berdiskusi, seperti dengan Timo dan Adipati, dan saling membantu untuk membangun karakter.”

Hana menambahkan dengan cerita bahwa saat memasuki proyek ini, “Kami siap babak belur. Dan namanya [syuting film] laga pasti ada kejadian tidak sengaja tertendang atau terpukul. Setelah itu biasanya kami ‘menebusnya’ dengan mentraktir kopi, supaya kami tidak berselisih dan tetap bersemangat menjalani syuting.” 

Selain sebagai film laga yang intens, The Shadow Strays juga menghadirkan kompleksitas karakter-karakter antagonis.

Adipati yang memerankan karakter polisi bernama Prasetyo yang korup dan problematik mengutarakan, “Dia menjalankan tugas dan berintegritas, tapi dia punya gejolak perasaan yang sangat mendalam. Hubungan Prasetyo dengan gengnya sangat dalam, layaknya sebuah keluarga. Jadi saat ada yang mengusik keluarganya, itu berdampak ke Prasetyo. Pendalaman saya mengangkat perasaan di situasi itu.”

Menariknya, pendekatan Timo dalam kompleksitas karakter-karakter di film juga terlihat dalam berbagai pilihan senjata yang mereka gunakan.

“Karakter Soriah yang meledak-ledak dan out of control akan terlihat keren saat memakai shotgun. Prasetyo bisa dibilang antagonis yang menarik, dia mengintimidasi tidak secara fisik namun menggunakan pasukan dan koneksinya. Untuk 13 yang masih berlatih menjadi pembunuh, senjatanya kecil yaitu pisau dan pedang yang pendek. Sementara Hana si pembunuh veteran memakai katana yang sangar dan berwarna hitam pula. Semua karakter itu jadi punya semacam lapisan lagi melalui senjata-senjatanya,” ulas Timo.

Semakin penasaran dengan film ini? Pastikan kamu tidak melewatkan penayangan perdana The Shadow Strays pada 17 Oktober 2024, hanya di Netflix.

Topik Menarik