Viral Oknum Ormas 'Acak-Acak' Rumah Makan Gegara Pemilik Bukan Asli Padang, Chef Stefu Santoso: Bisnis Kuliner Tak Mengenal Ras

Viral Oknum Ormas 'Acak-Acak' Rumah Makan Gegara Pemilik Bukan Asli Padang, Chef Stefu Santoso: Bisnis Kuliner Tak Mengenal Ras

Gaya Hidup | okezone | Selasa, 29 Oktober 2024 - 20:29
share

Baru-baru ini viral di sosial media aksi sekelompok oknum yang melakukan razia di salah satu rumah makan nasi padang di Cirebon, Jawa Barat. 

Usut punya usut, oknum ormas itu melakukan aksi tersebut diduga karena mereka protes dan tidak terima jika pemilik bisnis rumah makan nasi pasang tersebut bukan orang Padang asli. 

Dalam video yang beredar di jagat maya, terlihat sejumlah pria dari oknum ormas tersebut ‘mengacak-acak’ rumah makan nasi padang yang pemiliknya disebut-sebut bukan orang asli Padang itu. 

Aksi Ormas Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) itu diduga berlokasi di Rumah Makan Padang Bintang Minang di Jl Pabuaran Kidul, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Hal ini lantas menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Selain banjir komentar dari warganet, salah seorang chef ternama Indonesia juga turut buka suara terkait hal ini. 

Salah satunya, Chef Stefu Santoso. Ketua dari organisasi chef profesional Indonesia, ACP (Association Chef Professional) ini menyayangkan aksi yang dilakukan oknum ormas tersebut. 

Pasalnya, ia menilai, siapapun berhak membuat bisnis kuliner dengan label apapun, misalnya rumah makan nasi padang. Chef Stefu menyebut, bisnis kuliner sebenarnya tak perlu menyinggung soal ras, suku, atau agama. 

“Menurut saya sebenarnya semua orang punya hak yang sama dalam membangun sebuah bisnis food and beverage. Bisnis kuliner tidak mengenal ras atau suku atau agama,” ujar Chef Stefu Santoso, kepada Okezone, Selasa, (29/10/2024).

“Sebenernya bebas aja bagi setiap orang untuk membangun bisnis rumah makan yang berbagai jenis,” imbuhnya. 

Chef Stefu juga menyebut, bahwa pada dasarnya, keberhasilan bisnis kuliner seperti rumah makan nasi padang tersebut terletak dari kepuasan customer atau penikmat kuliner tersebut. 

Dengan kata lain, label bisnis suatu kuliner bukan menjadi suatu masalah, karena pada akhirnya kepuasan customer adalah yang paling utama dalam bisnis tersebut. 

“Yang menjadi point khusus adalah bahwa keberhasilan rumah makan nanti hanya akan ditentukan oleh customer yg datang dan mengalami pengalaman kuliner disana,” tutur Chef Stefu. 

Sebagai informasi, kehadiran rumah makan nasi padang cukup menjamur di Indonesia. Tak hanya di Padang, Anda bisa menjumpai restoran khas masakan minang ini di berbagai penjuru daerah. 

Tak heran, banyak orang yang bukan asli Padang tertarik untuk membuka bisnis kuliner khas satu ini di daerah mereka. 

 

Namun, rupanya hal ini menjadi pertentangan oleh salah satu ormas alias oknum masyarakat. Seperti yang baru-baru ini viral di jagat maya. 

Pasalnya, ada salah satu rumah makan masakan khas Minang yang beroperasi di Cirebon, tiba-tiba ‘diseruduk’ oleh ormas setempat. Usut punya usut, hal tersebut lantaran sang pemilik rumah nasi padang tersebut bukanlah orang asli Padang. 

Aksi ketika ormas tersebut terekam dalam sebuah video yang pertama kali diunggah di akun TikTok @dancukjaran5. Dalam keterangan video tersebut disebutkan bahwa anggota ormas tersebut melakukan razia pedagang nasi padang yang bukan dimiliki oleh orang Padang. 

“Razia pedagang nasi merk Padang tapi bukan orang Padang,” tulis keterangan video tersebut. 

Dalam video tersebut, terlihat rumah makan nasi padang yang lokasinya cukup kecil itu didatangi oleh sekelompok pria yang diduga merupakan sekelompok anggota ormas. 

Mereka kemudian mengacak-acak rumah makan nasi padang tersebut. Salah satu di antara mereka juga menyebut, bahwa tempat tersebut merupakan rumah makan nasi padang ‘abal-abal’ karena pemiliknya bukan orang asli Minang. 

“Ini ada buka nasi padang abal-abal,” ujar salah satu pria di video tersebut.

Topik Menarik