7 Peristiwa Bersejarah di Bulan Rajab, Ada Isra Mi'raj hingga Pembebasan Damaskus
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Banyak sejarah penting yang terjadi di bulan Rajab. Mulai dari Isra Mi'raj hingga peristiwa pembebasan Damaskus.
Bukan hanya itu, ada beberapa peristiwa lainnya yang tidak kalah pentingnya dalam sejarah kebesaran umat Islam.
Setidaknya, ada tujuh peristiwa bersejarah dalam Islam yang terjadi pada bulan Rajab. Apa saja? Berikut ulasannya dilansir dari laman NU Online, Senin (13/1/2025).
1. Isra Mi'raj
Isra Mi'raj yang terjadi pada 27 Rajab jadi salah satu peristiwa besar di bulan Rajab. Karena saat itu diturunkan perintah salat lima waktu.
Untuk menerima perintah ini, Nabi Muhammad melakukan perjalanan luar biasa dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Selanjutnya melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh untuk menghadap Allah SWT.
2. Kisah Rasulullah Mulai di Kandungan Aminah binti Wahab
Para sejarawan Muslim menyebutkan bahwa salah satu peristiwa besar yang terjadi pada bulan tersebut adalah awal mula nur nubuwah (cahaya kenabian) Rasulullah saw diletakkan di rahim ibundanya, Aminah binti Wahab.
Para ulama sendiri berselisih pendapat terkait kapan janin Nabi Muhammad mulai dikandung oleh Aminah. Namun jika merujuk pendapat ulama yang mengatakan Nabi lahir pada bulan Rabi’ul Awwal, maka jelas Nabi berada dalam kandungan ibunya selama sembilan bulan dengan dimulai dari Rajab. Menurut Syekh Az-Zurqani dalam Syarah Mawâhibul Laddûniyah, pendapat ini sahih.
3. Wafatnya Abu Thalib, Pembela Nabi Muhammad
Ketika Abu Thalib jatuh sakit, kian hari semakin parah sakitnya yang hingga tinggal menunggu saat-saat kematiannya. Akhirnya ia pun berpamit untuk selamanya pada bulan Rajab tahun kesepuluh dari kenabian.
Pendapat lain mengatakan bahwa ia wafat pada bulan Ramadhan, selang tiga bulan setelah wafatnya Sayyidah Khadijah. Saat detik-detik kematiannya, Rasulullah berada di sampingnya dan berkata:
“Wahai paman, ucapkanlah lâ ilâha illallâh, satu kalimat yang dapat engkau jadikan hujjah di sisi Allah".
Mengenai status keimanan Abu Thalib sendiri ulama berbeda pendapat. Ada yang berpendapat Abu Thalib wafat dalam keadaan tidak beriman karena sampai detik terakhir kewafatan tidak mengucapkan kalimat syahadat.
4. Perang Tabuk, Muslim Melawan Romawi
Perang Tabuk merupakan perang antara tentara Muslim melawan imperium Romawi. Perang ini terjadi pada bulan Rajab 9 H dan berakhir pada bulan Ramadhan di tahun yang sama.
Kendati tidak sempat terjadi kontak fisik karena pasukan musuh menyerah sebelum bertempur, peperangan ini berlangsung selama 50 hari, dengan pembagian 20 hari Muslim berada di Tabuk dan 30 hari untuk menempuh perjalanan pulang pergi dari Madinah ke Tabuk. (Safyurrahman al-Mubarakfuri, Raḫîqul Makhtûm, [Riyadh: Muntada ats-Tsaqafah, 2013], h. 366).
5. Hijrah Kaum Muslim ke Ethiopia
Peristiwa hijrah ini terjadi pada bulan Rajab tahun kelima dari nubuwah. Muslim yang berangkat hijrah sebanyak 16 orang, yaitu 12 laki-laki dan 4 perempuan. Rombongan tersebut dipimpin oleh Utsman bin Affan.
Salah seorang putri Rasulullah bernama Ruqayyah juga ikut serta bersama rombongan. (Shafyuddin al-Mubarakfuri, Wa Innaka La 'Ala Khuluqin 'Adzim, [Tk: Syirkatu KIndah, 2006], juz 1, h. 71). Baca Juga Lima Amaliah Ibadah di Bulan Rajab
6. Pembebasan Damaskus
Pembebasan Kota Damaskus berawal dari strategi khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq dalam menghadapi perlawanan imperium Romawi. Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq memecah konsentrasi Imperium Romawi dengan menyerang beberapa kawasan penting dalam waktu berdekatan.
Hal ini membuat Heraklius, Raja Imperium Romawi kebingungan dalam menyusun strategi. Kemenangan demi kemenangan diraih oleh umat Islam.
Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab sebagai khalifah. Para prajurit umat Islam menjadikan kota Damaskus sebagai titik berkumpul setelah kemenangan di berbagai daerah. Mereka mengepung kota Damaskus dari beberapa pintu masuk kota Damaskus.
Pasukan umat Islam pun masuk ke dalam Kota Damaskus setelah mendengarkan pekikan takbir dari pasukan pembuka gerbang. Terkaget-kagetlah penduduk Kota Damaskus yang sedang terlena dengan minuman keras mereka.
Hingga mereka tidak mampu menghadapi pasukan umat Islam dengan pedang-pedang mereka.
7. Wafat Umar bin Abdul Aziz
Khalifah kedelapan Dinasti Umayyah ini wafat pada tanggal 25 Rajab tahun 101 H di Deir Sam’an yang termasuk wilayah Provinsi Homs, Suriah.
Ia meninggalkan empat belas orang putra. Posisinya sebagai khalifah kemudian digantikan oleh sepupunya, Yazid bin Abdul Malik (Dr. Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif, Al-‘Alamul Islami fil ‘Ashril Umawi Dirasah Siyasiyyah, [Halab: Darussalam, 2008], h. 163.
Meski menjabat sebagai khalifah, kehidupan Umar sangat sederhana. Saking sederhananya, sampai-sampai ia tidak meninggalkan banyak harta warisan hingga dikatakan anak-anaknya dalam keadaan fakir.
Sepanjang hidupnya, Umar dikenal sebagai sosok khalifah yang zuhud, bahkan ia tidak mau menggunakan fasilitas pemerintahan yang sebenarnya adalah haknya sebagai pemimpin nagara.