Apa yang Terjadi Jika Pemimpin Negara yang Jadi Buronan Tertangkap ICC?

Apa yang Terjadi Jika Pemimpin Negara yang Jadi Buronan Tertangkap ICC?

Global | sindonews | Rabu, 29 Mei 2024 - 14:01
share

Langkah jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memicu banyak pertanyaan.

Salah satu pertanyaan penting adalah apa yang terjadi jika pemimpin negara yang jadi buronan ICC itu tertangkap?

Jika pemimpin negara yang menjadi buronan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tertangkap, beberapa hal akan terjadi berdasarkan proses hukum dan keputusan yang diambil lembaga tersebut.

Berikut adalah beberapa poin yang penting dalam proses hukum tersebut:

1. Surat Perintah Penangkapan

Ketika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap seorang pemimpin negara, ini menandakan bahwa ada bukti yang cukup untuk menuduhnya melakukan kejahatan serius, seperti kejahatan perang, genosida, atau kejahatan kemanusiaan.

Surat perintah penangkapan ini dikeluarkan ICC setelah memeriksa bukti dan mendengarkan argumen dari jaksa penuntut.

Proses ini melibatkan analisis teliti terhadap bukti-bukti yang ada, termasuk kesaksian, dokumen, dan informasi lainnya yang relevan.

ICC memiliki kewenangan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap individu yang diduga terlibat dalam kejahatan internasional.

Surat perintah ini menginstruksikan negara-negara anggota ICC untuk menangkap dan menahan individu tersebut.

Jika pemimpin negara berada di wilayah yang mengakui yurisdiksi ICC, pihak berwenang di negara tersebut akan bertindak sesuai dengan surat perintah tersebut.

2. Penangkapan dan Penahanan

Setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan, pemimpin negara yang menjadi buronan ICC akan ditangkap jika berada di wilayah yang mengakui yurisdiksi ICC.

Pihak berwenang di negara tersebut akan menangkapnya berdasarkan surat perintah penangkapan.

Pemimpin negara yang ditangkap akan ditahan dan diserahkan ke ICC untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Proses penangkapan dan penahanan ini melibatkan kerjasama antara negara-negara anggota ICC dan pihak berwenang di wilayah tempat pemimpin negara berada.

Negara-negara anggota ICC memiliki kewajiban mematuhi surat perintah penangkapan dan bekerja sama dalam menangkap individu yang menjadi buronan.

3. Proses Hukum di ICC

Setelah penangkapan, pemimpin negara akan dihadapkan pada pengadilan ICC. Proses hukum di ICC melibatkan beberapa tahap, termasuk:

Pemeriksaan Bukti: ICC akan memeriksa bukti lebih lanjut untuk memastikan keabsahan tuduhan terhadap pemimpin negara.

Persidangan: Pemimpin negara akan menghadapi persidangan di hadapan panel hakim ICC. Jaksa penuntut dan pengacara pemimpin negara akan menyajikan argumen mereka.

Putusan: Setelah mendengarkan semua argumen, ICC akan memutuskan apakah pemimpin negara bersalah atau tidak. Jika terbukti bersalah, pemimpin negara dapat dijatuhi hukuman, termasuk penjara.

Proses ini memerlukan waktu dan melibatkan banyak faktor, termasuk bukti yang ada, kesaksian, dan prosedur hukum yang berlaku di ICC. Semua pihak harus mematuhi proses ini untuk memastikan keadilan dan akuntabilitas.

Topik Menarik