Korut Klaim Sukses Uji Coba Rudal Balistik Hipersonik Jarak Menengah Baru
SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi uji coba rudal balistik hipersonik jarak menengah (IRBM) baru pada Senin, (6/1/2025). Media pemerintah Korea Utara, KCNA pada Selasa, (7/1/2025) menyebut ujo coba tersebut berlangsung sukses dan Kim berjanji untuk mempercepat kemampuan nuklir dan rudal negara itu.
Itu adalah peluncuran rudal pertama Korea Utara sejak 5 November, dan bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke Korea Selatan, dan kurang dari dua minggu menjelang pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump, demikian diawartakan Reuters.
Rudal itu ditembakkan dari pinggiran Pyongyang dan terbang sekira 1.500 km dengan kecepatan 12 kali kecepatan suara, mencapai ketinggian hampir 100 km sebelum turun ke "puncak kedua" di ketinggian 42,5 km dan bermanuver untuk mendarat secara akurat di sebuah target di lepas pantai timur, kata KCNA.
Militer Korea Selatan mengatakan laporan KCNA kemungkinan besar dibesar-besarkan, memperkirakan jangkauannya sekira 1.100 km dan mengatakan tidak ada puncak kedua yang terdeteksi, meskipun analisis terperinci akan dilakukan dengan Amerika Serikat. "Puncak kedua" akan menyiratkan rudal tersebut dapat mengubah arah dan mempertahankan ketinggian daripada turun pada lintasan balistik.
Bahan komposit serat karbon baru digunakan di bagian mesin rudal, kata KCNA; serat karbon lebih ringan dan lebih kuat daripada bahan kedirgantaraan lainnya seperti aluminium, tetapi lebih sulit diproduksi. KCNA mengatakan rudal tersebut dapat "secara efektif menembus penghalang pertahanan yang padat dan memberikan pukulan militer yang serius pada lawan".
Senjata untuk Pertahanan
Kim memuji rudal tersebut sebagai senjata ampuh melawan ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh kekuatan musuh dan perubahan lingkungan regional.
KCNA merilis foto Kim yang memantau peluncuran melalui telekonferensi bersama putrinya yang masih kecil, dan sebuah rudal yang lepas landas dari sebuah ladang.
"Pengembangan rudal hipersonik tipe baru terutama ditujukan untuk terus menempatkan pencegah perang nuklir negara itu pada basis yang lebih maju," katanya, menurut KCNA.
Korea Utara telah mengembangkan IRBM berbahan bakar padat baru di tengah persaingan yang semakin ketat untuk mendapatkan roket jarak jauh generasi berikutnya yang sulit dilacak dan dicegat.
Uji coba tahun lalu menampilkan desain berbahan bakar padat baru dan membawa apa yang disebut Pyongyang sebagai kendaraan luncur hipersonik, hulu ledak yang dirancang untuk dapat bermanuver dan menghindari pertahanan rudal.