Profil Takeshi Ebisawa, Bos Yakuza yang Akui Bersalah Coba Jual Bahan Senjata Nuklir ke Iran

Profil Takeshi Ebisawa, Bos Yakuza yang Akui Bersalah Coba Jual Bahan Senjata Nuklir ke Iran

Global | sindonews | Jum'at, 10 Januari 2025 - 13:52
share

Takeshi Ebisawa (60), salah satu pemimpin yakuza Jepang, pada Rabu lalu mengaku bersalah di pengadilan federal Amerika Serikat di New York atas konspirasi untuk menjual bahan senjata nuklir dari Myanmar ke negara lain, termasuk Iran.

Ebisawa juga mengaku berkonspirasi dengan jaringan global rekan-rekannya dari berbagai negara termasuk Thailand, Sri Lanka, dan Amerika Serikat (AS) untuk menyelundupkan narkoba dan senjata, menurut Departemen Kehakiman AS.

"Penyelidikan kami terhadap Takeshi Ebisawa dan rekan-rekannya mengungkap kedalaman kejahatan terorganisasi internasional yang mengejutkan mulai dari penyelundupan bahan nuklir hingga memicu perdagangan narkotika dan mempersenjatai pemberontak yang kejam," kata Anne Milgram, yang mengepalai Drug Enforcement Administration (DEA) AS, dalam sebuah pernyataan.

Ebisawa ditangkap dan didakwa pada bulan April 2022 dengan pelanggaran perdagangan narkoba dan senjata api di New York. Sekitar dua tahun kemudian, tuduhan terkait perdagangan bahan senjata nuklir ditambahkan.

Departemen Kehakiman AS mengutip pernyataan Jaksa Penuntut Umum AS Edward Kim untuk Distrik Selatan New York yang mengatakan bahwa Ebisawa telah berusaha mengirim heroin dan metamfetamin dalam jumlah besar ke Amerika Serikat sebagai imbalan atas persenjataan berat seperti rudal permukaan-ke-udara yang akan digunakan di medan perang di Myanmar).

Profil Takeshi Ebisawa

Sangat sedikit informasi tertulis tentang kehidupan Ebisawa, baik sebagai warga Jepang maupun aktivitasnya sebagai yakuza.

Menurut dokumen dakwaan pengadilan federal AS di New York, Ebisawat adalah pemimpin yakuza, jaringan kriminal transnasional Jepang yang sangat terorganisir dan beroperasi di seluruh dunia.

“Aktivitas kriminal Ebisawa mencakup perdagangan narkotika dan senjata berskala besar, dan jaringan kriminal internasionalnya meluas hingga Asia, Eropa, Amerika Serikat, dan tempat-tempat lain,” bunyi dokumen dakwaan tersebut.

Apa Itu Yakuza?

Yakuza adalah organisasi kriminal tertua di dunia yang berasal dari Jepang. Yakuza sering disebut sebagai mafia Jepang karena struktur organisasi dan tindak kriminalnya yang mirip dengan mafia Italia.

Yakuza muncul pada abad ke-17 di kalangan kelompok marginal masyarakat feodal Jepang, seperti bakuto (penjudi keliling), tekiya (penjual keliling), dan samurai atau ronin.

Yakuza memiliki kode kehormatan yang kompleks, yang didasarkan pada konsep giri (kewajiban) dan ninjo (kemanusiaan).

Yakuza memiliki ritual unik, seperti ritual yubitsume, di mana seorang anggota memotong sebagian jarinya sebagai bentuk penebusan dosa atau permintaan maaf kepada oyabun.

Yakuza memiliki struktur organisasi yang unik dan berbeda dengan struktur organisasi negara lain.

Yakuza menikmati masa keemasannya antara era 1960-an dan 1980-an. Tahun lalu, jumlah anggota jaringan yakuza diperirakan tersisa 20.400 orang.

Ada tiga klan yakuza yang dikenal di Jepang, yakni yakuza Yamaguchi-gumi, yakuza Sumiyoshi-kai, dan yakuza Inagawa-kai. Tidak diketahui, Takeshi Ebisawa merupakan pemimpin yakuza klan yang mana.

Vonis terhadap Ebisawa dijadwalkan pada 9 April 2025. Jika terbukti bersalah, Ebisawa bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

Topik Menarik