Daftar Negara di Eropa yang Lolos dari Serangan Jerman saat Perang Dunia Kedua
JAKARTA - Dalam sejarah Perang Dunia (PD) II, ada beberapa negara di Eropa yang menyatakan ketidakberpihakan mereka terhadap kubu mana pun atau bersikap netral. Namun, tak semua negara yang netral lolos dari serangan Jerman.
Seperti Belgia dan Belanda, mereka telah menyatakan netralitasnya sebelum PD II dimulai. Namun, hal tersebut tak membuat pemimpin Jerman Adolf Hitler diam. Pemimpin diktator pada masanya itu justru tetap menyerang kedua negara tersebut untuk menjarah potensinya.
Namun, ternyata ada beberapa negara netral di Eropa yang lolos dari serangan Jerman. Berikut penjelasannya, sebagaimana dihimpun Okezone pada Sabtu (18/1/2025):
1. Swedia
Seperti halnya orang Denmark dan Norwegia, orang Swedia menganggap komunisme sebagai ancaman yang lebih besar daripada fasisme/Nazisme. Mereka lebih memilih mendukung Finlandia melawan Rusia, daripada menganggap Nazi sebagai musuh.
Bukti Kekejaman Rezim Assad Terkuak, Kuburan Massal Berisi Ribuan Jenazah Ditemukan di Damaskus
Swedia secara resmi bersikap netral. Tetapi, negara itu sangat mendukung kemenangan sekutu dan melakukan segala hal seperti menjual bijih besi dan memberikan tempat transit untuk para pasukannya. Pada awal perang, Swedia telah menandatangani perjanjian dagang bersama dengan Jerman dan Inggris, yang memungkinkan Swedia untuk melanjutkan perdagangan dengan kedua negara tersebut. Sehingga faktor-faktor di atas membuat Jerman lebih mengajak Swedia untuk menjadi mitra dagang ketimbang bagian jarahannya.
2. Swiss
Hingga saat ini, belum ada alasan pasti mengapa Nazi tidak menyerang Swiss saat PD II. Namun sebuah teori yang banyak beredar adalah bahwa Swiss yang netral akan berguna untuk penyembunyian emas Nazi (emas curian oleh Nazi) dan menjadi tempat perlindungan bagi penjahat perang jika kalah.
Teori lain adalah bahwa lanskap Swiss yang terkurung daratan serta tidak ada jalur air untuk kapal bersandar. Ini ditambah dengan topografinya yakni pegunungan dan sulit dilalui. Hal ini membuat Nazi tidak tergiur untuk menginvasi, meskipun beberapa penelitian menyebutkan bahwa posisi Swiss saat PD II masih banyak mengalami kontroversi.
3. Spanyol
Negara ini juga tidak diserang oleh Jerman karena Spanyol memiliki hubungan baik dengan Jerman. Selama pertempuran Perang Saudara Spanyol, Nazi Jerman berpihak pada Franco (pemimpin Spanyol saat itu).
Setelah perang saudara baru selesai, Spanyol menawarkan bantuan militer sebagai ucapan terima kasih kepada Nazi karena telah membantunya dalam perang saudara.
bantuannya berupa angkatan bersenjata untuk Jerman pada PD II. Selain itu, Spanyol tidak terlibat secara langsung karena Spanyol baru saja dilanda bangkrut saat perang saudara.
Franco juga tidak begitu menyukai tatanan pemerintahan Hitler meskipun pemerintahan Nazi mengajaknya untuk berperang secara langsung.
4. Portugal
Portugal sebenarnya netral, meskipun memiliki perjanjian dengan Inggris. Salazar membenci Nazi, tetapi karena Portugal juga memiliki perjanjian non-agresi dengan Spanyol, akan sulit bagi Hitler untuk menyerang Portugal jika ia tidak dapat melewati Spanyol.
Namun karena Lisbon pada dasarnya adalah tempat pertemuan spionase Perang Dunia II, Hitler dapat menggunakannya sebagai pusat informasi tentang Sekutu (dan sebaliknya).
5. Irlandia
Jerman memang punya rencana unutk menginvasi Irlandia. Rencana itu disebut “Operasi Sealion”.
Namun, Jerman tidak menjalankan rencana itu karena beberapa alasan di antaranya; Jerman tidak punya sarana untuk mengangkut pasukannya menyeberangi selat Inggris. Bahkan jika mereka berhasil mengirimkan pasukannya ke Irlandia, logistiknya akan sangat mustahil karena Jerman tidak memiliki kapal pasokan yang dibutuhkan untuk mendukung invasi.
Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman pada masa Nazi) juga tidak mampu untuk mendukung invasi tersebut karena pesawatnya tidak memiliki jangkauan dan daya tahan yang memadai, serta Angkatan Laut (AL) Kerajaan Inggris akan mempertahankan wilayah mereka, jadi Jerman tidak bisa mendekat sebelum dihancurkan karena AL Britania Raya merupakan salah satu AL terbesar di dunia pada saat PD II.
6. Kota Vatikan
Keputusan Hitler untuk tidak menginvasi Kota Vatikan bisa dikaitkan dengan beberapa faktor. Kota Vatikan adalah pusat Gereja Katolik dan memiliki kepentingan keagamaan dan simbolis yang signifikan bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Invasi Kota Vatikan dapat memicu reaksi keras yang meluas tidak hanya dari umat Katolik di Jerman dan Italia, tetapi juga dari umat Katolik di negara lain.
Kota Vatikan memiliki wilayah yang kecil, hanya sekitar 44 hektar dan kota ini tidak memiliki sumber daya yang strategis.