Perusahaan Listrik Gaza Rugi Rp7,4 Triliun akibat Serangan Israel
Perusahaan Distribusi Listrik Gaza memperkirakan kerugian yang dialami sektor listrik akibat perang genosida Israel di daerah kantong yang dikepung itu sekitar USD450 juta (Rp7,4 triliun).
Perusahaan itu menjelaskan militer pendudukan Israel telah dengan sengaja menghancurkan kantor pusat dan jaringan listrik perusahaan serta 80 peralatannya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kemarin, perusahaan menyambut baik penandatanganan perjanjian gencatan senjata di Gaza dan menganggap perjanjian itu sebagai langkah penting menuju tercapainya keamanan dan stabilitas di Jalur Gaza dan wilayah tersebut secara umum.
Juru bicara perusahaan, Mohammed Thabet, mengatakan Perusahaan Distribusi Listrik sepenuhnya siap memulai pekerjaan rehabilitasi di sektor listrik guna menghidupkan kembali fasilitas vital dan memulihkan listrik guna memungkinkan layanan bantuan bagi warga di Jalur Gaza sesegera mungkin.
Dia menjelaskan perusahaan telah menyiapkan rencana rehabilitasi dan berupaya mulai memelihara jaringan listrik yang rusak serta memperbaiki infrastruktur listrik yang rusak parah selama perang.