Bayang-Bayang Penjajahan Ulang Gaza, Israel Enggan Ulangi Penarikan 2005

Bayang-Bayang Penjajahan Ulang Gaza, Israel Enggan Ulangi Penarikan 2005

Global | inews | Senin, 29 Desember 2025 - 10:22
share

TEL AVIV, iNews.id - Israel mengirim sinyal kuat, enggan mengulangi penarikan penuh pasukan dari Jalur Gaza, bahkan akan menduduki kembali wilayah kantong tersebut seperti dilakukan pada 2005. 

Meski gencatan senjata tahap lanjut segera berlaku, pernyataan pejabat tinggi Israel, Menteri Pertahanan Israel Katz, justru memunculkan bayang-bayang pendudukan ulang wilayah tersebut.

Dalam rencana perdamaian yang disusun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan disepakati Israel serta Hamas pada Oktober lalu, Israel diwajibkan menarik seluruh pasukannya dari Gaza secara bertahap. Namun, komitmen itu kini dipertanyakan setelah Israel menegaskan tidak akan pernah menarik diri sepenuhnya dari wilayah pesisir tersebut.

Katz menyebut pengalaman penarikan pemukiman Yahudi dari Gaza pada 2005 menjadi pelajaran pahit bagi negaranya. Menurut dia, Israel tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan meninggalkan Gaza tanpa kontrol keamanan penuh.

“Kami berada jauh di dalam Gaza dan kami tidak akan pernah meninggalkan seluruh Gaza. Tidak akan pernah ada hal seperti itu,” kata Katz, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (29/12/2025).

Sebagai gantinya, Israel berencana membentuk unit militer-sipil bernama Nahal di Gaza. Unit ini akan melibatkan warga sipil relawan yang bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sebuah skema yang dinilai sebagai upaya mempertahankan kehadiran jangka panjang tanpa secara resmi membangun permukiman.

Pernyataan Katz yang menyebut unit Nahal akan menggantikan keberadaan warga Israel di Gaza merujuk langsung pada penarikan pemukiman Yahudi pada 2005, ketika Israel menarik seluruh pemukim dan militernya dari wilayah tersebut.

“Kami tidak memercayai siapa pun selain mereka untuk melindungi warga kami,” ujarnya.

Langkah ini dinilai bertentangan dengan rencana damai Trump yang melarang pembangunan permukiman sipil Israel di Gaza. Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali membantah adanya rencana pembangunan kembali permukiman Yahudi di wilayah tersebut.

Namun, tekanan dari kelompok ultra-nasionalis dalam koalisi pemerintahan Netanyahu terus menguat, mendorong wacana pendudukan ulang Gaza dan mempertahankan kontrol militer permanen.

Nahal dikenal sebagai unit yang menggabungkan program persiapan pra-militer, pengabdian sukarela selama 1 tahun, serta dinas militer aktif di IDF. Kehadirannya di Gaza memicu kekhawatiran baru terkait masa depan gencatan senjata dan stabilitas kawasan.

Topik Menarik