Waduh, China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Sekitar Taiwan

Waduh, China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Sekitar Taiwan

Global | inews | Senin, 29 Desember 2025 - 11:14
share

BEIJING, iNews.id - China menggelar latihan perang besar-besaran, melibatkan matra darat, laut, dan udara, serta pasukan roket, di sekitar Taiwan. Pengumuman pada Senin (29/12/2025) itu disampaikan setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyetujui penjualan senjata senilai 11 miliar dolar AS ke Taiwan.

Komando Armada Timur China menjelaskan, latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan tempur serta sebagai peringatan keras terhadap pasukan separatis, sebutan China untuk Taiwan, dan campur tangan pihak luar.

Sebelumnya, China juga dibuat murka oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang mengisyaratkan militer Negeri Sakura bisa terlibat jika China menyerang Taiwan.

Komando Armada Timur mengirim pasukan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan pasukan roket ke lima zona di sekitar Taiwan untuk menjalani latihan perang berkode "Just Mission 2025" yang dimulai hari ini.

Latihan penembakan langsung akan dimulai pada Selasa (30/12/2025) di Selat Taiwan serta beberapa daerah di utara, barat daya, tenggara, dan timur pulau Taiwan.

Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur, mengatakan latihan tersebut berfokus pada patroli kesiapan tempur maritim dan udara, kendali terpadu, menutup pelabuhan dan area utama, serta pencegahan multidimensi. 

Latihan penembakan langsung akan dilakukan dari pukul 08.00 hingga 18.00 (waktu setempat) pada Selasa. 

“Demi keselamatan, kapal atau pesawat yang tidak terkait disarankan untuk tak memasuki perairan dan wilayah udara yang disebutkan di atas,” bunyi pernyataan Komando Armada Timur.

Selama latihan tersebut, Shi mengatakan kapal dan pesawat China akan mendekati Taiwan dalam jarak dekat dari berbagai arah. Pasukan dari berbagai angkatan akan terlibat dalam serangan gabungan guna menguji kemampuan operasi gabungan.

Militer China beberapa kali melakukan latihan pemblokadean pelabuhan di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Namun ini pertama kali China secara blak-blakan menyebut latihan terbaru ini bertujuan untuk mencegah intervensi militer asing.

Jus Mission 2025 menandai serangkaian latihan perang besar keenam China sejak 2022, setelah Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan.

Pemerintah Taiwan mengutuk latihan tersebut.

Juru Bicara Istana Kepresidenan Taiwan Karen Kuo mendesak China untuk tidak salah menilai situasi dan mengganggu perdamaian regional. Dia juga menyerukan China segera menghentikan apa yang mereka sebut sebagai provokasi yang tidak bertanggung jawab.

“Sebagai tanggapan atas pengabaian otoritas China terhadap norma-norma internasional dan penggunaan intimidasi militer untuk mengancam negara-negara tetangga, Taiwan menyampaikan kecaman keras,” kata Karen.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut dua pesawat militer China dan 11 kapal perang beroperasi di sekitar wilayahnya selama 24 jam terakhir.

Militer Taiwan dalam keadaan siaga tinggi serta siap melakukan latihan respons cepat.

Latihan khusus tersebut mempraktikkan pemindahan pasukan dengan cepat jika China tiba-tiba mengubah salah satu latihan rutinnya di sekitar pulau, menjadi serangan tiba-tiba.

"Semua personel angkatan bersenjata akan sangat waspada dan siaga penuh, melakukan tindakan nyata untuk membela nilai-nilai demokrasi dan kebebasan," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan.

Topik Menarik