Harga Emas Turun saat Dolar AS dan Imbal Hasil Naik di Tengah Gejolak Pasar

Harga Emas Turun saat Dolar AS dan Imbal Hasil Naik di Tengah Gejolak Pasar

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 8 April 2025 - 00:24
share

IDXChannel - Harga emas melemah pada Senin (7/4/2025) seiring dengan penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, pasar saham global terus tertekan setelah Presiden AS Donald Trump pekan lalu memberlakukan tarif tinggi terhadap sebagian besar mitra dagang utama.

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) turun 1,84 persen ke level USD2.981,94 per troy ons, menandai pelemahan di tiga hari terakhir.

Penurunan harga emas terjadi di tengah kejatuhan pasar saham global untuk hari ketiga berturut-turut.

Bursa saham di Eropa dan Asia anjlok tajam pada Senin, dengan indeks Hang Seng Hong Kong terperosok 13 persen. Sementara itu, pasar saham AS juga melemah, meskipun tekanan tidak sedalam aksi jual besar pada Kamis dan Jumat sebelumnya.

"Memasuki pekan baru, kepercayaan investor tetap rapuh," ujar analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, dikutip Dow Jones Newswires.

"Dengan meningkatnya retorika perang dagang, banyak pelaku pasar yang enggan mengambil posisi sebelum situasi lebih jelas," katanya.

Prospek emas dalam jangka pendek diperkirakan lebih berhati-hati, meskipun permintaan aset safe haven masih tinggi di tengah gejolak pasar.

"Emas terkoreksi karena investor beralih ke uang tunai dan aset safe haven lain seperti franc Swiss dan yen Jepang, yang meningkatkan risiko koreksi lebih dalam," kata analis pasar senior di Tradu.com, Nikos Tzabouras.

Penguatan dolar menjadi salah satu faktor pelemahan emas, dengan indeks dolar ICE naik 0,21 poin ke level 103,23. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS melonjak tajam.

Obligasi tenor dua tahun terakhir berada di 3,763 persen, naik 10,1 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 18,9 basis poin ke 4,198 persen.

"Kami melihat tekanan besar di pasar emas akibat kekhawatiran likuiditas dan aksi margin covering oleh spekulan," ujar kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek. (Aldo Fernando)

Topik Menarik