Ini Strategi Pupuk Indonesia untuk Bangun Ekosistem Pertanian Terintegrasi

Ini Strategi Pupuk Indonesia untuk Bangun Ekosistem Pertanian Terintegrasi

Ekonomi | inews | Jum'at, 4 Oktober 2024 - 17:39
share

JAKARTA, iNews.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) tengah mendorong creating shared value (CSV) dan ekosistem pertanian terintegrasi. Adapun sejumlah langkah ditempuh perseroan, salah satunya melalui program Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI).

Melalui program tersebut, perseroan mengutus karyawan Pupuk Indonesia agar terlibat langsung dengan para petani di pedesaan. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan menuturkan, perusahaan sudah mengutus 100 karyawan untuk terlibat dengan petani di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. Menurutnya, hal ini untuk memastikan dampak dari program perusahaan terhadap petani di desa. 

"Melalui AKSI, karyawan tidak hanya bertugas untuk memperoleh pendapatan dan mencari keuntungan, tapi juga memperhatikan masyarakat dan lingkungan yang berkaitan dengan bisnis kita, juga mendapatkan manfaat dari Pupuk Indonesia,” ujar Tina dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat (4/10/2024). 

Tina menambahkan, hal ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN, dimana perusahaan pelat merah harus memperhatikan dan memberikan manfaat bagi lingkungan.

Adapun pemilihan Desa Dieng Kulon sebagai lokasi sasaran inisiatif AKSI didasari oleh potensi pertanian lokal, dengan luas lahan pertanian komoditas kentang mencapai 163.000 hektare, 23 usaha pertanian pangan, 593 usaha hortikultura, 99 usaha peternakan, 34 usaha kehutanan, empat usaha perkebunan, dan satu usaha perikanan.

Selain itu, jumlah populasi usia produktif yang mencapai lebih dari 2.000 penduduk dapat menjadi penggerak bagi perekonomian lokal, jika mampu diberdaya. 

Program AKSI tak hanya menargetkan dampak positif bagi masyarakat, namun juga nilai bagi perusahaan. Program ini berkolaborasi dengan 24 stakeholder yang terdiri atas pemerintah, petani, distributor, hingga anak perusahaan guna menciptakan ekosistem yang terintegrasi dengan rantai nilai perusahaan.

Harapannya, melalui strategi ini, para petani lokal dapat meningkatkan produktivitas mereka melalui ketersediaan pupuk di berbagai kios terdekat, hingga pengelolaan limbah organik yang dapat memberikan nilai ekonomi tambah.

Koordinator Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN, Hera Zera mengatakan, pihaknya mengharapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan Pupuk Indonesia dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di bidang pendidikan, lingkungan dan ekonomi.

"Hal yang penting adalah creating shared value, dimana ada feedback yang diberikan oleh masyarakat kepada Pupuk Indonesia secara langsung maupun tidak langsung, seperti pemberian modal kerja serta pendampingan oleh PI Grup. Kami yakin kalau keberhasilan ini bisa memberikan nilai yang bagus, tentu akan diadopsi di daerah lain untuk diinisiasi kembali," kata Hera.

Topik Menarik