Strategi Gas dan Rem ala Jokowi Berhasil Tangani Dampak Covid-19, Dipuji IMF hingga PBB

Strategi Gas dan Rem ala Jokowi Berhasil Tangani Dampak Covid-19, Dipuji IMF hingga PBB

Terkini | inews | Senin, 14 Oktober 2024 - 18:09
share

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 telah mengguncang tatanan kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penanganan yang hati-hati dibutuhkan agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisasi.

Covid-19, yang mulai menyebar secara global pada awal 2020, telah menjangkit jutaan orang di 213 negara. Pada 31 Maret 2020, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Coronavirus Disease 2019 di Indonesia, pemerintah secara resmi mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi. 

Dengan situasi yang semakin mendesak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menerapkan strategi gas dan rem sebagai pendekatan untuk menangani pandemi Covid-19. Strategi ini diterapkan melalui tiga pilar utama, yakni penanganan darurat kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi. 

Pendekatan ini menjadi strategi esensial dalam  menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi langkah konkret dalam menjalankan strategi tersebut.

PSBB mulai diberlakukan pada 31 Maret 2020 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Sementara itu, PPKM pertama kali dilaksanakan di Jawa dan Bali pada Januari 2021 dan secara bertahap dicabut pada akhir 2022. Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk membatasi interaksi sosial demi menekan penyebaran virus Covid-19.

Untuk memastikan pelaksanaan yang efektif, Jokowi mengangkat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, sebagai koordinator utama penanganan kesehatan saat pandemi Covid-19. Satuan Tugas (Satgas) pun dibentuk untuk mengatasi pandemi secara menyeluruh. 

Tugas Muhadjir adalah mengawasi penanganan Covid-19 dan memastikan penyebaran virus dapat ditekan dengan cepat. Muhadjir juga bertugas melaksanakan jaring pengaman sosial yang menjadi fokus penting untuk melindungi masyarakat terdampak ekonomi akibat pembatasan aktivitas.

Bantuan sosial segera disalurkan kepada mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos).

Sementara itu, pemulihan ekonomi nasional diampu oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Jokowi selalu mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. Dalam Rapat Koordinasi di Istana Bogor pada 18 November 2020, dia menekankan pentingnya mengelola strategi gas dan rem dengan baik.

"Sering saya sampaikan, gas dan rem ini harus betul-betul kita kendalikan, kelola, dan manage dengan baik," ujar Jokowi.

Jokowi ingin tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia melebihi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat itu sambil tetap menjaga agar ekonomi tetap bergerak. 

Pendekatan gas dan rem yang diterapkan Jokowi pun mulai menunjukkan hasil positif. Di tengah ketidakpastian global, strategi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang beriringan dengan pemulihan sektor kesehatan.

Dipuji Internasional

Strategi tersebut bahkan mendapat pengakuan dari International Monetary Fund (IMF). Dalam laporan Article IV Consultation 2021 yang dirilis pada 23 Maret 2022, IMF menilai Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan meskipun terhantam oleh pandemi berkat kebijakan yang tegas dan terintegrasi.

Tak hanya itu, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu, Abdulla Shahid, juga mengapresiasi pemerintah Indonesia saat menghadiri The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Badung, Bali pada 25 Mei 2022. Dia menyoroti komitmen pemerintah Indonesia dalam mengatasi Covid-19 dan upaya memulihkan kondisi negara.

"Ini merupakan bukti komitmen kuat dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Yang Mulia Presiden Joko Widodo untuk memerangi Covid-19 dan mengembalikan negara ke jalur pemulihan," ujar Abdulla. 

Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina Jane Mohammed, mengakui langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia, termasuk capaian vaksinasi yang lebih tinggi dibandingkan negara lain. Pujian serupa datang dari Bank Dunia dan IMF, yang mengapresiasi paket kebijakan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan langkah-langkah kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan.

Pujian terhadap strategi pemulihan ekonomi Jokowi disampaikan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia James Walsh dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, 17 Juli 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan IMF menilai Indonesia berada dalam kondisi yang baik, bahkan di tengah resesi yang dialami oleh banyak negara. Stabilitas ekonomi Indonesia terlihat dari kinerja ekonomi yang positif, surplus perdagangan, serta inflasi yang terjaga di bawah 5 persen.

Pada pertemuan di Istana Merdeka pada 4 September 2023, Kristalina Georgieva kembali memuji pencapaian ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Dalam konteks ini, Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara berkembang lain.

"Managing Director IMF bahkan mengatakan bahwa ASEAN is a bright spot di tengah situasi dunia yang sulit dan Indonesia dikatakan sebagai source of joy, source of hope. Dan ini juga memberikan pelajaran juga bagi negara-negara berkembang, kalau Indonesia bisa maka negara berkembang lain juga harus bisa," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Topik Menarik