Bentrok 2 Kelompok Warga Dipicu Konflik Lahan Pecah di Deliserdang, 2 Orang Tewas

Bentrok 2 Kelompok Warga Dipicu Konflik Lahan Pecah di Deliserdang, 2 Orang Tewas

Terkini | inews | Selasa, 22 Oktober 2024 - 13:32
share

DELISERDANG, iNews.id - Bentrokan dua kelompok massa terjadi di areal lahan garapan Jalan Selambo Raya, Desa Amplas, Kecamatan Percut Segituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara (Sumut), Selasa (22/10/2024) dini hari. Dua orang tewas dalam bentrokan tersebut yakni Bungaran Samosir (51) dan Adam Djhorgi (27).  

Informasi diperoleh iNews, saat bentrokan terjadi korban Bungaran dan Adam serta sejumlah warga lainnya sedang jaga malam di posko bangunan areal lahan garapan. Tiba-tiba datang komplotan lain berjumlah ratusan orang langsung menyerang dengan senjata tajam dan senjata api. 

Komplotan pelaku penyerangan diduga gabungan geng motor dan preman atas perintah kelompok mafia tanah. 

Kapolsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul mengatakan, belum dapat memastikan kelompok mana saja yang terlibat dalam bentrokan tersebut, termasuk motif penyerangan.

"Iya benar, ada dua orang meninggal dunia akibat bentrokan. Satu meninggal di lokasi dan seorang lagi di rumah sakit. Ada sejumlah orang juga yang dibawa ke rumah sakit. Ini kita masih penyelidikan awal atas insiden bentrokan tersebut," ujar Kompol Jhonson, Selasa (22/10/2024). 

Sementara Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora menyebut, peristiwa bentrokan terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. 

Dugaan sementara dipicu permasalahan penguasaan tanah di areal lahan garapan. Ini sekaligus membantah kabar yang menyebut bentrokan melibatkan kelompok geng motor yang melakukan penyerangan. 

"Permasalahan tanah. Konflik lahan antarpenggarap. Kelompok yang saat ini menggarap membuka posko di lahan itu diserang. Tapi kami belum tahu dari pihak penggarap mana yang menyerang. Ini masih ditelusuri," katanya.

Bentrokan di areal lahan garapan Selambo ini memang kerap terjadi sejak lebih dari 1 dekade lalu. Ribuan petani penggarap hingga mafia tanah kini berebut lahan eks HGU (Hak Guna Usaha) PT Perkebunan Nusantara 2 Tanjung Morawa tersebut,

Tidak diketahui secara pasti berapa luasan eks HGU PTPN 2 Tanjung Morawa di kawasan yang berbatasan langsung dengan Kota Medan. Namun puluhan hektare lahan saat ini sudah dikuasai warga dan petani penggarap untuk rumah tempat tinggal dan lahan pertanian. 

Kemudian masih ada ratusan hektare lainnya yang kini dikuasai para mafia tanah diduga dibekingi oknum pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) kepemudaan.

Topik Menarik