Cerita Awal Kemunduran Kerajaan Kalingga hingga Munculnya Mataram Kuno

Cerita Awal Kemunduran Kerajaan Kalingga hingga Munculnya Mataram Kuno

Terkini | inews | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 06:26
share

MALANG, iNews.id - Kerajaan Kalingga di bawah kepemimpinan Ratu Jay Shima mengalami kemajuan luar biasa. Saat itu, Kalingga menjadi kerajaan paling disegani di Pulau Jawa dan mencatat sejarah sebagai kerajaan pertama dipimpin perempuan. 

Kerajaan ini begitu disegani karena sang ratu menerapkan hukum dengan adil yang membuat perekonomian warga meningkat. Tetapi setelah Ratu Jay Shima mangkat pada 695, Kerajaan Kalingga mulai mengalami masa surut. 

Kemunduran Kalingga tersebut karena Ratu Jay Shima membagi dua wilayah kekuasaannya untuk diwariskan kepada kedua putranya, yakni Parwati dan Narayana. Parwati yang menikah dengan Rahyang Mandiminyak atau Prabu Suraghana, mendapatkan warisan Bumi Kalingga bagian utara. 

Di sana sesuai saduran dari "Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa : Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita", dari Sri Wintala Achmad, Parwati menjadi raja dari tahun 695 hingga 716. Sementara, Narayana mendapat warisan bumi Kalingga bagian selatan. Ketika menjadi raja dari tahun 695 sampai 742, Narayana menggunakan nama abhiseka Iswarakesawa Lingga Jagatnata Buwanatala.

Parwati yang menikah dengan Jalantara atau Rahyang Mandiminyak putra mahkota Kerajaan Galuh. Pernikahan dengan Jalantara, Parwati memiliki putri bernama Dewi Sanaha dan Bratasenawa atau akrab dinamakan Sanna. Dewi Sanaha melahirkan putra bernama Rakai Mataram Sanjaya. 

Sementara Narayana melahirkan putra bernama Dewa Singha yang menjadi raja di Kalingga Selatan. Dengan demikian Sanjaya dan Dewa Singha masih saudara dekat karena keduanya sama-sama keturunan Ratu Jay Shima.

Sesudah menjadi raja di Kalingga Utara pascalengser keprabon dari tahta Kerajaan Sunda-Galuh, Sanjaya menyerang Dewa Singha, yang menjadi raja di Kalingga Selatan. 

Tetapi Sanjaya kemudian menyerang Kerajaan Kalingga Utara dan Kalingga Selatan serta berhasil menaklukkan keduanya. Perkembangan selanjutnya, Sanjaya yang ingin menjadi raja di Kalingga Utara itu menyerahkan tahta Sunda-Galuh kepada Rakryan Panaraban atau yang dikenal Tamperan. 

Sanjaya pula menyerahkan tahta Kalingga Utara kepada Rakai Panangkaran putranya sesudah berhasil menaklukkan Kalingga Selatan. Pengertian lain, Sanjaya menjadi raja di Medang, Mataram sesudah menyatukan Kalingga Selatan dan Kalingga Utara dan menyerahkannya pada Rakai Panangkaran.

Berita mengenai Sanjaya mendirikan Kerajaan Medang tersebut berdasarkan keterangan Prasasti Mantyasih yang dikeluarkan oleh Dyah Balitung pada tahun 907. Selama menjabat sebagai raja Medang, Sanjaya bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Dari sinilah era Kalingga berakhir dan memasuki Kerajaan Mataram Kuno yang didirikan Sanjaya. 

Topik Menarik