Terungkap, Netanyahu dan Menhan Gallant Sembunyi di Bunker saat Israel Gempur Iran

Terungkap, Netanyahu dan Menhan Gallant Sembunyi di Bunker saat Israel Gempur Iran

Terkini | inews | Sabtu, 26 Oktober 2024 - 07:52
share

TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant berada di bunker. Laporan itu muncul setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran, Sabtu (26/10/2024) dini hari.

Surat kabar Israel Hayom melaporkan keduanya memberikan perintah serta memantau situasi terkini dari bunker yang berlokasi di kantor Kementerian Pertahanan di Kota Tel Aviv tersebut.

Sementara itu Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Sean Savett mengatakan pihaknya sudah mengetahui serangan Israel ke Iran.

Serangan itu dilancarkan sebagai bentuk pembelaan dan pembalasan atas serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober lalu.

Savett menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai rincian serangan itu dan meminta wartawan untuk menanyakan langsung ke pemerintah Israel.

Seorang jurnalis FOX News mengunggah pesan di akun media sosial X, Gedung Putih diberitahu beberapa saat sebelum Israel melancarkan serangannya.

Iran sebelumnya berjanji akan membalas serangan Israel dengan gempuran lebih dahsyat dibandingkan pada 1 Oktober lalu.

Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi memperingatkan Israel, pemerintahannya siap untuk gencatan senjata, namun jika Iran diserang maka pembalasannya akan lebih dahsyat.

"Jika entitas Israel mengambil langkah atau tindakan apa pun terhadap kami, pembalasan kami akan lebih keras daripada sebelumnya," kata Araghchi.

Dia menjelaskan serangan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober merupakan pembelaan diri yang sah berdasarkan Piagam PBB. Serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pemimin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut. Haniyeh dibunuh saat menghadiri pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.

“Tidak seperti Israel yang menargetkan daerah permukiman, kami hanya menyerang pusat-pusat militer. Kami tidak bermaksud melanjutkan serangan kecuali rezim Zionis memilih untuk melanjutkan serangannya," katanya.

Topik Menarik