Usia Bertambah Area Intim Perempuan Bisa Berubah Jadi Kendur, Dokter Ungkap Cara Atasinya 

Usia Bertambah Area Intim Perempuan Bisa Berubah Jadi Kendur, Dokter Ungkap Cara Atasinya 

Berita Utama | inews | Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:05
share

JAKARTA, iNews.id - Seiring bertambahnya usia, banyak perempuan mengalami perubahan pada area intim. Salah satu yang sering terjadi adalah kendur pada vagina, kulit menjadi gelap, hingga rasa tidak nyaman saat berhubungan intim.

Ya, hal ini bisa saja terjadi jika Anda tidak melakukan perawatan terhadap organ intim. Sebab, tidak hanya mengalami perubahan area intim, kondisi suka buang air kecil tak terkendali saat tertawa atau bersin juga sering terjadi.

Lantas, seperti apa perawatan area intim perempuan yang bisa dilakukan? Berikut ulasannya.

Dokter Jessy Suryadi selaku Head Doctor Of Dermaster Clinic Network mengatakan, kebanyakan pasien perempuan ingin percaya diri tidak hanya di area yang terlihat saja seperti di wajah, leher, maupun tangan. Mereka juga ingin percaya diri di area yang tidak terlihat seperti area intim.

"Maka itu, penting untuk perempuan merasa cantik keseluruhan, sehingga menjadi lebih percaya diri," kata Dokter Jessy Suryadi melalui keterangannya.

Dokter Jessy mengatakan, saat ini memang belum ada klinik yang berfokus untuk treatment di area intim perempuan. Maka itu, diperlukan perawatan yang secara klinis di Dermaster dapat mengatasi permasalahan di area organ intim.

Dia menjelaskan, banyak perempuan yang perlu diedukasi agar dapat mengerti permasalahan organ intim yang dapat diatasi dengan berbagai cara. "Dengan perkembangan zaman, area intim perempuan menjadi second face untuk seorang perempuan. Area intim perlu dijaga kebersihan dan kesehatannya serta mempertahankan penampilan agar meningkatkan rasa percaya diri dan membuat kualitas hubungan dengan pasangan bisa menjadi lebih baik," katanya.

Sementara itu, spesialis obgyn Dermaster, dokter Riyani Marlisa Limoa menjelaskan, melalui intimate organ aesthetic di Dermaster, pasien bisa melakukan perawatan dengan teknik minimal invasive untuk mengencangkan bagian vagina, augmentasi labia mayora dan memperbaiki stres urinary incontinence atau urine menetes saat bersin, batuk, maupun tertawa.

"Perawatan klinis untuk area intim ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan fungsional, seperti mencegah inkontinensia urine, tapi juga memperbaiki penampilan dan meningkatkan kualitas hubungan intim. Pasien juga lebih percaya diri. Setelah perawatan, penting untuk mengikuti pantangan dan perawatan khusus agar hasilnya optimal," katanya.

Dokter Riyani menambahkan, sebelum treatment intimate organ sebaiknya kondisi kesehatan baik, sesudah treatment tidak beraktivitas berlebihan, tidak mandi berendam, tidak sauna, dan tidak boleh dulu berhubungan intim selama jangka waktu tertentu, jangka waktunya tergantung tindakan yang dilakukan. "Untuk perawatan yang dilakukan sederhana, yang penting menjaga kebersihan saja dan kontrol sesuai jadwal," katanya.

Topik Menarik