PTPP Bukukan Laba Bersih Rp267,28 Miliar hingga Kuartal III 2024, Naik 11,4 Persen

PTPP Bukukan Laba Bersih Rp267,28 Miliar hingga Kuartal III 2024, Naik 11,4 Persen

Ekonomi | inews | Senin, 28 Oktober 2024 - 10:30
share

JAKARTA, iNews.id - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan laba bersih senilai Rp267,28 miliar hingga kuartal III 2024. Realisasi ini meningkat 11,49 persen year-on-year (yoy) atau dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kinerja ini membawa laba per saham dasar PTPP tumbuh menjadi Rp43 per saham, dari semula Rp39 per saham.

Senada, pendapatan usaha PTPP turut meningkat 14,54 persen yoy menjadi Rp14 triliun. Segmen jasa konstruksi berkontribusi utama sebanyak Rp11,69 triliun, sedikit lebih tinggi dari triwulan ketiga 2023.

Sementara, segmen Engineering-Procurement-Construction (EPC) menyumbang pemasukan mencapai Rp1,33 triliun, disusul properti dan realty sebanyak Rp503,60 miliar.

Bisnis persewaan peralatan, hingga konstruksi aset keuangan konsesi masing-masing mencatatkan Rp139,19 miliar, dan Rp116,90 miliar.

Di sisi lain, PTPP juga memperoleh pemasukan dari segmen beton pracetak, energi, jalan tol, dan pertambangan masing-masing di bawah Rp100 miliar, dikutip dari laporan keuangan yang diunggah, Senin (28/10/2024).

Beban pokok ikut terdongkrak mengikuti pertumbuhan pendapatan, dengan laba kotor tersisa Rp1,65 triliun. Angka ini menyusut drastis setelah dipangkas sederet beban operasional hingga keuangan, sehingga tersisa laba sebelum pajak mencapai Rp100,52 miliar.

Satu hal yang mendukung pemasukan datang dari laba atas ventura bersama PTPP mencapai Rp799,38 miliar, salah satunya disumbang oleh sejumlah proyek seperti Bandara VVIP IKN, Jalan Seksi 6C-1 ITCI Sumbu Timur IKN, hingga Tol Probolinggo Banyuwangi.

Balance sheet ikut terdongkrak, di mana aset naik 2,4 persen year-to-date (ytd) menjadi Rp57,9 triliun. Namun utang juga membengkak 3 persen ytd menjadi Rp42,7 triliun, dengan ekuitas di level Rp15,2 triliun.

Hingga akhir September, PTPP menggenggam kas dan setara kas sebanyak Rp3,06 triliun.

Topik Menarik