Pasukan UNIFIL yang Luka akibat Serangan Israel Berasal dari Malaysia, Baru Sehari Dikirim

Pasukan UNIFIL yang Luka akibat Serangan Israel Berasal dari Malaysia, Baru Sehari Dikirim

Terkini | inews | Jum'at, 8 November 2024 - 07:47
share

KUALA LUMPUR, iNews.id - Pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL yang luka akibat serangan Israel, Kamis (7/11/2024), ternyata berasal dari Malaysia. Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Malayia Mohamed Khaled Nordin, Jumat (8/11/2024).

Sebanyak enam pasukan penjaga perdamaian asal Maaysia mengalami luka akibat ledakan di dekat Stadion Saida (Sidon), Lebanon Selatan. Kementerian Pertahanan Malaysia tak menyebutkan sumber ledakan, namun UNIFIL dalam keterangannya pada Kamis menyatakan, ledakan itu berasal dari serangan drone Israel.

Menurut Kemhan Malaysia, ledakan itu menargetkan kendaraan sipil warga Lebanon yang sedang menuju Beirut. Namun serangan juga menyebabkan kerusakan terhadap bus yang membawa pasukan penjaga perdamaian asal Malaysia, hingga melukai enam personel. Lima korban menjalani penanganan medis di lokasi, namun seorang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Para tentara itu menderita luka ringan, namun seorang di antaranya menderita patah tulang di tangan kiri sehingga harus dirawat di rumah sakit.

"(Angkatan Bersenjata Malaysia) Akan terus memantau situasi ini dengan saksama dan akan memberikan informasi terbaru mengenai insiden tersebut begitu tersedia,” bunyi pernyataan Kemhan Malaysia, dikutip dari AFP.

Menhan Mohamed Khaled mengatakan, para personel UNIFIL itu baru diberangkatkan ke Lebanon pada Rabu (6/11/2024) untuk bertugas. Mereka tergabung dalam Batalyon 850-12 (Malbatt 850-12).

Personel Malbatt-12, terdiri atas 854 perwira dan prajurit, dikirim ke Lebanon untuk menggantikan Malbatt 850-11 yang mengakhiri masa tugas.

Serangan drone Israel di Kota Sidon menewaskan tiga warga sipil Lebanon serta melukai tiga personel Tentara Nasional Lebanon. Serangan itu menargetkan sebuah mobil yang melintasi pos pemeriksaan.

Para prajurit Tentara Nasional Lebanon yang luka sedang bertugas di pos pemeriksaan, sementara personel UNIFIL asal Malaysia semuanya berada di dalam bus dekat dengan mobil yang menjadi target serangan drone.

Topik Menarik