Kemenpar dan DPR RI Dorong Pariwisata Baru, Gili Labak dan Sapi Sonok Bidik Pasar Internasional
JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Komisi VII DPR RI sepakat untuk menggerakkan strategi baru dalam mempromosikan wisata Indonesia di kancah internasional. Yakni dengan memperkuat lima destinasi super prioritas dan membuka peluang bagi destinasi baru yang menjanjikan.
Anggota Komisi VII DPR RI, Eric Hermawan, menjelaskan bahwa peran pemerintah dalam mempromosikan wisata Indonesia sangat penting, terutama melalui strategi digital dan program promosi internasional yang terstruktur.
Lima destinasi super prioritas seperti Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang sudah cukup dikenal. Namun, pemerintah perlu lebih kreatif dalam mempromosikan, khususnya dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Dengan promosi internasional yang terencana dan jadwal wisata yang terkoordinasi, kita bisa menarik lebih banyak wisatawan dan membuat mereka berlama-lama di Indonesia," ungkapnya.
Eric juga menyoroti pentingnya aksesibilitas. Ia bilang semakin mudah dijangkau, semakin tinggi minat wisatawan.
"Aksesibilitas ini penting untuk semua destinasi, terutama yang berada di daerah terpencil," tegasnya.
"Kita perlu meningkatkan fasilitas transportasi menuju lokasi-lokasi wisata prioritas maupun destinasi baru yang sedang berkembang," sambungnya.
Komisi VII juga mendorong pengembangan destinasi baru yang dapat mendorong perekonomian lokal. Eric mencontohkan destinasi di Jawa Timur seperti Sapi Sonok dan Batik Tulis Madura di Pamekasan, serta Pulau Gili Labak di Sumenep.
"Destinasi-destinasi ini memiliki daya tarik unik dan berpotensi besar untuk menarik wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," jelasnya.
Eric Hermawan kembali menegaskan, bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan destinasi baru agar manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami akan terus memperjuangkan program pengembangan destinasi baru agar manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Sementara Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa lima destinasi super prioritas tetap menjadi fokus utama, tetapi Kemenpar juga berkomitmen untuk mengembangkan destinasi unggulan baru dalam lima tahun mendatang.
"Kami akan terus mendorong pariwisata sebagai penggerak ekonomi. Lima destinasi super prioritas adalah langkah awal, dan kami berkomitmen untuk membangun lebih banyak destinasi yang bisa bersaing di kancah internasional," jelas Widiyanti.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan pariwisata Indonesia akan semakin kompetitif, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, sekaligus memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai destinasi yang kaya akan budaya dan keindahan alam.