Diancam Bunuh oleh Wapres, Presiden Filipina Marcos Jr: Tak Boleh Dibiarkan, Lawan!

Diancam Bunuh oleh Wapres, Presiden Filipina Marcos Jr: Tak Boleh Dibiarkan, Lawan!

Terkini | inews | Senin, 25 November 2024 - 18:28
share

MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr akhirnya angkat bicara terkait pernyataan Wakil Presiden Sara Duterte yang mengancam akan membunuhnya. Marcos memang tak menyebut nama Sara dalam pernyataannya pada Senin (25/11/2024), namun jelas merujuk pada ancaman tersebut.

Dia dengan tegas mengatakan pernyataan bernada ancaman itu sebagai tindakan kriminal.

“Upaya kriminal seperti itu tidak boleh dibiarkan. Ini akan saya lawan,” kata Marcos, dalam pernyataan di video, Senin (25/11/2024), seperti dilaporkan Manila Times.

Sebagai negara demokratis, lanjut dia, semua orang harus menjunjung tinggi supremasi hukum. Dia 

"Saya, sebagai kepala pemimpin eksekutif, serta seluruh pejabat pemerintah, mempunyai kewajiban bersumpah untuk menegakkan dan melindungi Konstitusi dan hukum," katanya.

Dia melanjutkan, permasalahan ini seharusnya tidak berlarut-larut jika pertanyaan para anggota parlemen dijawab.

Meski demikian, Marcos berjanji akan terus menjalankan tugas seraya mendesak semua warga untuk bersatu demi kepentingan bangsa. Kejadian ini tak boleh membuat rakyat Filipina terpecah.

Sara sebelumnya membantah akan membunuh Marcos. Menurut dia, pernyataannya itu telah diartikan di luar konteks oleh Dewan Keamanan Nasional (NSC). Sara juga telah menyampaikan surat permintaan klarifikasi ditujukan kepada NSC.

"Saya ingin melihat salinan pemberitahuan rapat ..., daftar peserta, foto rapat, dan notulen rapat yang disahkan oleh notaris di mana Dewan (NSC), baik yang saat ini atau yang sebelumnya, memutuskan untuk mempertimbangkan pernyataan Wakil Presiden terhadap Presiden, yang ditafsirkan secara sengaja di luar konteks yang logis, sebagai masalah keamanan nasional," kata Sara.

Dia kemudian menegaskan bahwa pernyataannya bukanlah ancaman pembunuhan.

Sara juga meminta NSC untuk memberi penjelasan tertulis disertai dasar hukum dalam waktu 24 jam, mengapa dirinya tak dimasukkan dalam keanggotaan NSC. Selain itu dia juga tidak pernah diundang ke pertemuan-pertemuan dewan.

Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano sebelumnya mengatakan NSC menganggap semua ancaman terhadap Presiden Filipina sebagai hal serius.

"Setiap dan semua ancaman terhadap nyawa Presiden harus divalidasi dan dianggap sebagai masalah keamanan nasional," katanya. 

Ancaman pembunuhan dari Sara mendorong pasukan pengawal kepresidenan (psapampres) Komando Keamanan Presiden meningkatkan keamanan Istana, menjadi siaga merah.

Sara pada Sabtu pekan lalu mengatakan telah menyuruh orang untuk membunuh Marcos Jr, Ibu Negara Liza Araneta Marcos, serta Ketua DPR Ferdinand Martin Romualdez, jika dirinya terbunuh.

Topik Menarik