Buntut Kecelakaan Tewaskan 179 Orang, Jeju Air Pangkas 1.900 Penerbangan Domestik dan Internasional

Buntut Kecelakaan Tewaskan 179 Orang, Jeju Air Pangkas 1.900 Penerbangan Domestik dan Internasional

Terkini | inews | Sabtu, 4 Januari 2025 - 06:29
share

SEOUL, iNews.id - Maskapai penerbangan Korea Selatan Jeju Air memutuskan untuk memangkas sekitar 1.900 penerbangan domestik dan internasional hingga Maret 2025. Keputusan itu diambil menyusul kecelakaan yang menewaskan 179 orang di Muan pada 29 Desember lalu.

Tujuan pemangkasan jumlah penerbangan tersebut untuk meningkatkan pengecekan keselamatan operasional. Pemangkasan akan berdmpak pada rute-rute favorit yakni Jepang dan Asia Tenggara.

Rute-rute utama Jeju Air termasuk ke Tokyo, Osaka, dan Fukuoka di Jepang, serta ke Da Nang, Vietnam.

"Untuk penerbangan internasional, pengurangan terutama akan berdampak pada rute-rute utama dengan frekuensi tinggi, seperti ke Jepang dan Asia Tenggara," kata pejabat Jeju Air, Song Kyung Hoon, seperti dikutip dari Korea Herald, Sabtu (4/1/2025).

Perusahaan sedang mengatur persyaratan administratif untuk menerapkan pemangkasan penerbangan tersebut. Setelah selesai, maskapai akan mengatur refund serta membantu pelanggan yang telah memesan tiket untuk menggantinya dengan penerbangan lain, sesuai pilihan mereka.

Pemangkasan penerbangan domestik akan dimulai paling cepat pekan depan, sementara penerbangan internasional diperkirakan akan dimulai pada pekan ketiga Januari.

Sementara itu selama periode musim dingin, Jeju Air memangkas hingga 15 persen penerbangan.

Sebelumnya Jeju mengungkap sekitar 67.000 pemesanan tiket dibatalkan hanya dalam 2 hari, yakni sejak kecelakaan pada 29 Desember lepas pukul 09.00 hingga 30 Desember pukul 13.00 waktu setempat.

Sebanyak 33.000 pemesanan yang dibatalkan adalah penerbangan domestik dan sisanya, 34.000, untuk penerbangan internasional. Para pemesan tiket membatalkan penerbangan mereka menggunakan Jeju karena kekhawatiran akan keselamatan. Terlebih lagi, sehari setelah kecelakaan, pesawat Boeing 738-800 Jeju lainnya mengalami kerusakan pada roda pendaratan sehingga harus putar balik ke bandara Seoul.

Kepolisian Jeolla Selatan mencegah CEO Jeju Air, Kim E Bae bepergian ke luar negeri. Setelah itu polisi menggeledah kantor pusat Jeju Air di Seoul untuk mencari barang bukti terkait perawatan dan pemeriksaan pesawat.

“Penggeledahan dan penyitaan berakhir tadi malam, dan sejauh ini belum ada permintaan untuk menghadirkan CEO,” kata Song, seraya menegaskan maskapai akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan dan membantu petugas dalam menentukan penyebab pasti kecelakaan pesawat paling mematikan di Korsel tersebut.

Topik Menarik