Trump Ingin Rebut Kanada, PM Trudeau: Tak Akan!
ONTARIO, iNews.id - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan tak mungkin negaranya bergabung dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan itu dilontarkan Trudeau di media sosial X merespons ancaman terbaru dari Trump yang disampaikan Selasa (7/1/2025).
"Tidak akan ada peluang sekecil apa pun bagi Kanada untuk menjadi bagian dari Amerika Serikat," kata pria yang baru mengumumkan pengunduran dirinya itu, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (8/1/2025).
Dia menambahkan, warga dari kedua pihak selama ini menikmati manfaat berkat kerja sama erat dalam perdagangan serta keamanan Kanada dan AS.
Dalam konferensi pers di Mar-a-Lagi, Florida, Selasa kemarin, Trump mengulangi ancamannya kepada Kanada yakni akan mengenakan tarif masuk 25 persen terhadap produk-produknya. Trump mengklaim ancaman itu untuk memerangi imigran ilegal serta narkoba.
Kemudian saat ditanya oleh wartawan soal guyonannya akan merebut Kanada, Trump mengatakan selama ini AS memberikan layanan keamanan kepada negara tengganya itu. Oleh karena itu ada alasan yang pantas jika suatu saat Kanada menjadi salah satu negara bagian AS.
"Jangan lupa, pada dasarnya kita melindungi Kanada. Namun justru inilah masalahnya dengan Kanada. Ada banyak teman di sana, saya mencintai mereka. Mereka hebat, Tapi kita menghabiskan ratusan miliar dolar setahun untuk melindunginya. Kita menghabiskan ratusan miliar setahun untuk mengurus Kanada. Kita mengalami defisit perdagangan," ujarnya.
Trump pada November lalu mengatakan, begitu menjabat presiden AS pada 20 Januari 2025, akan langsung mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap barang-barang dari Kanada dan Meksiko. Dia menyoroti masalah yang belum terselesaikan terkait imigran ilegal dan perdagangan narkoba.
Saat itu Trump berkelakar kepada Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, jika negaranya tak ingin dikenakan tarif tersebut, sebaiknya bergabung menjadi negara bagian ke-51 AS.