Syahdunya Suasana Malam Pertama di Gaza Pasca-Gencatan Senjata: Tenang, Tak Ada Suara Rudal 

Syahdunya Suasana Malam Pertama di Gaza Pasca-Gencatan Senjata: Tenang, Tak Ada Suara Rudal 

Terkini | inews | Senin, 20 Januari 2025 - 11:14
share

GAZA, iNews.id - Suasana Jalur Gaza, Minggu (20/1/2025) malam begitu tenang dan senyap. Itu merupakan malam pertama penerapan gencatan senjata tahap pertama antara Israel dan Hamas setelah 15 bulan perang.

Al Jazeera melaporkan, untuk kedua kali sejak gencatan senjata pertama pada November 2023 yang berlangsung 7 hari, warga menghabiskan malam pertama tanpa rasa takut akan serangan rudal Israel. Mereka bisa tidur nyenyak tanpa kekhawatiran rumah akan dijatuhi bom.

Meski demikian tak sedikit cerita sedih, mereka mendapati rumah dalam kondisi hancur total setelah ditinggal selama setahun  lebih. Banyak dari penduduk Gaza Utara yang belum kembali sama sekali ke rumah setelah mengungsi ke selatan. Namun setidaknya, mereka beristirahat malam dalam suasana aman bersama keluarga, nikmat yang telah hilang sejak 15 bulan lalu.

Meskipun gencatan senjata tahap pertama ini berlaku 42 hari, warga seolah tak memedulikan bahwa perang mungkin saja belum berakhir. Namun mereka berharap gencatan senjata permanen bisa dicapai dalam pembicaraan kesepakatan gencatan senjata tahap kedua.

Di hari pertama gencatan senjata, ribuan warga Gaza Utara yang mengungsi ke selatan, pulang. Mereka melewati barikade Israel tanpa rasa takut.

Namun sempat ada kekhawatiran setelah penerapan gencatan senjata tertunda selama hampir 3 jam. Sedianya gencatan senjata berlaku pada Minggu pukul 08.30, namun ditunda menjadi pukul 11.15 waktu setempat.

Setelah Hamas menyerahkan daftar tiga nama sandera Israel yang akan dibebaskan, disusul dengan pengumuman resmi dari militer Zionis bahwa kesepakatan resmi berlaku, warga sangat lega. Mereka turun ke jalan untuk merayakannya, mulai dari Kota Gaza di utara, ke selatan di Khan Younis, hingga paling ujung Rafah.

"Mereka mulai meninggalkan semua tenda (pengungsi) kembali ke daerah tempat dulu tinggal untuk mengecek rumah mereka, kenangan yang mereka tinggalkan," demikian laporan Al Jazeera.

Topik Menarik