Mantan Jenderal Israel: Hamas Menang Perang, Israel Gagal Capai Tujuan

Mantan Jenderal Israel: Hamas Menang Perang, Israel Gagal Capai Tujuan

Terkini | inews | Selasa, 21 Januari 2025 - 07:14
share

TEL AVIV, iNews.id - Mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Giora Eiland mengakui Hamas sebagai pemenang perang yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Sebaliknya, Israel gagal mencapai tujuan perangnya setelah 471 hari.

"Perang ini merupakan kegagalan Israel yang membawa bencana di Gaza," kata Eiland, kepada surat kabar Israel, Maariv, dikutip Selasa (21/1/2025).

Israel, lanjut mantan jenderal tersebut, bukan hanya gagal mencapai tujuan perangnya di Gaza, tapi juga tetap berkuasa. Peran penting Hamas tak bisa dipungkiri tetap signifikan di Gaza, bahkan mungkin Tepi Barat.

Pria yang memimpin Dewan Keamanan Nasional Israel pada periode 2004 hingga 2006 itu menambahkan, kesepakatan gencatan senjata yang berlaku efektif pada Minggu (19/1/2025) pukul 11.15 waktu setempat juga tidak mencegah Hamas untuk bisa mempersenjatai kembali. Namun perlawanan Hamas bisa menjadi bumerang bagi keberlanjutan gencatan senjata.

"Jika Hamas maju melawan Israel akan melanggar perjanjian," ujarnya.

Eiland merupakan sosok di balik misi Rencana Jenderal. Isinya menyerukan blokade terhadap Gaza Utara serta pengusiran paksa warga Palestina dari wilayah tersebut sebagai bagian dari perang genosida. Namun rencana itu gagal.

Serangan Israel ke Gaza selama 471 hari menewaskan lebih dari 47.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Selain itu lebih dari 110.700 lainnya luka.

Perang juga telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang serta menyebabkan kerusakan masif serta krisis kemanusiaan.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi tuduhan praktik genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang brutalnya di Gaza.

Topik Menarik