Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab, Baca Dzikir Ini agar Rezeki Tak Terputus

Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab, Baca Dzikir Ini agar Rezeki Tak Terputus

Gaya Hidup | inews | Kamis, 23 Januari 2025 - 20:20
share

JAKARTA, iNews.id - Amalan Jumat terakhir Bulan Rajab berikut ini keutamaannya dahsyat jika diamalkan umat Islam. Amalan tersebut dibaca sebelum khutbah dan saat di antara dua khutbah. 

Bulan Rajab merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan dalam Islam tidak lama lagi akan berakhir tepatnya Kamis, 30 Januari 2025. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan momentum bulan mulia ini untuk menangguk pahala dan keutamaan.

Banyak amalan baik yang bisa dilakukan di bulan Rajab untuk meraih keutamaannya. Terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban, Rajab menjadi salah satu bulan penyambut datangnya bulan Ramadhan.

Dalam surat At Taubah ayat 36, Allah berfirman mengenai keistimewaan bulan-bulan haram termasuk Rajab.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Qs. At Taubah: 36)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat tentang bulan-bulan haram, termasuk Rajab. Antara lain disebutkan bahwa menjalankan ibadah di bulan-bulan haram akan dilipatkan pahalanya. Namun jika berbuat dosa, maka dilipatkan juga ganjarannya.

في كلهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعظم حرماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.

Artinya: (Janganlah kalian menganiaya diri kalian) dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan di dalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan di dalamnya lebih besar pula" (Tafsir Ibnu Katsir: 3/26).

Selain puasa, memperbanyak doa dan istigfar menjadi contoh amalan yang bisa diperbanyak saat bulan Rajab. Lantas, adakah amalan khusus yang dilakukan saat Jumat terakhir? Berikut adalah pembahasannya.

Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab

Dilansir dari laman pergunu, amalan Jumat terakhir Bulan Rajab yakni membaca istighfar untuk memohon ampunan dan taubat kepada Allah.

1. Membaca Istighfar 7 kali

Amalan Jumat terakhir Bulan Rajab pertama yakni membaca istighfar sebanyak 7 kali atau 70 kali sesuai kemampuan. Dzikir tersebut dibaca sebelum khatib naik mimbar.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لاَ اِلهَ إِلاَّ هُوَ الْـحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةً عَبْدِ ظَالِمٍ لاَ يـَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً  وَلاَ نُشُوْرًا

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), dan saya taubat pada-Nya dengan taubat seorang hamba yang dzalim, yang tak bisa berbuat apa-apa dalam menghadapi kematian, kehidupan, dan kebangkitan”.

Bacaan istighfar tersebut dibaca sebelum khatib naik mimbar pada Jumat terakhir bulan Rajab. Keutamaannya akan dimudahkan rezekinya sepanjang tahun.

2. Membaca Ahmadu Rasulullah Muhammad Rasulullah

Amalan Jumat terakhir Bulan Rajab berikutnya yakni membaca dzikir Ahmadu Rasulullah Muhammad Rasulullah sebanyak 35 kali.

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ                             

Latin: Ahmadu Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh  

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Bagi kaum pria lebih afdhal dibaca di antara dua khutbah agar khutbah tetap bisa disimak dengan khusyuk.

Sedangkan untuk wanita yang tidak hadir ke masjid, pembacaannya diperkirakan khatib sudah ada di mimbar.

Demikian dijelaskan oleh Syaikh Hamid bin Muhammad Ali Quds dalam kitab Kanzun Najah was Surur yang menjelaskan bahwa Syaikh Ali al-Ajhuri menerangkan berikut ini:

أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِأَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً) لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ

Artinya, “Sesungguhnya barang siapa di akhir Jumat bulan Rajab, saat khatib berada di mimbar membaca; ‘Ahmadu Rasulullohi muhammadur rosulullohi’ (sebanyak 35 kali), maka dirham tidak akan putus dari tangannya pada tahun tersebut (selama setahun akan selalu memegang uang).”

Demikian amalan Jumat terakhir di bulan Rajab ajaran para ulama. Sebenarnya, tidak ada dalil khusus mengenai pengamalan ibadah tersebut. 

Wallahu A'lam

Topik Menarik