Tak Hanya BUMN, GBK dan Aset Setneg Lainnya bakal Dikendalikan Danantara

Tak Hanya BUMN, GBK dan Aset Setneg Lainnya bakal Dikendalikan Danantara

Ekonomi | inews | Senin, 28 April 2025 - 20:29
share

JAKARTA, iNews.id - CEO Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara, Rosan Roeslani menyebut bukan hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan bergabung dengan Danantara. Nantinya, aset negara di bawah Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg) seperti Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) juga akan ikut diambil alih.

Rosan menuturkan, hal ini bertujuan agar GBK sebagai aset negara bisa dikelola dengan lebih produktif dan bisa menghasilkan nilai tambah bagi pendapatan negara.

"Kemudian disampaikan juga, akan dimasukan aset lain (ke Danantara). Itu adalah yang kita ada disini, GBK, yang ada di Kemensetneg, akan dimasukan ke dalam Danantara," ucap Rosan usai menghadiri Townhall Danantara di JCC Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Rosan menambahkan, nantinya Danantara akan melakukan perencanaan terkait upaya pengembangan GBK agar menjadi aset yang produktif dan bisa menghasilkan return of investment sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah.

"Nanti akan dilakukan perencanaan yang matang agar ini menjadi aset yang produktif, aset yang bisa menghasilkan baik dari return of asset, return of investment, sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking. Jadi yang tadinya berada di Setneg, akan berada dibawah Danantara," katanya.

Dalam kesempatan itu, Rosan melaporkan per 21 Maret 2025 total BUMN yang telah bergabung dengan Danantara sebanyak 844 perusahaan. Perusahaan ini termasuk induk usaha, anak usaha, hingga cucu perusahaan BUMN yang bergabung dengan Danantara.

Adapun total aset dari total yang bergabung dengan Danantara itu diperkirakan tembus 900 miliar dolar AS atau setara Rp14.000 triliun. Jumlah tersebut ditargetkan akan bertambah seiring dengan mengambil alih aset negara yang berada di bawah Kementerian Sekretaris Negara, seperti GBK.

"Kemudian akan dimasukkan aset lain, itu ada GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya 8 tahun lalu itu 25 miliar dolar AS," ucap Rosan.

Topik Menarik