Kisah Pembangunan Kita di Tahun 2025: Mencakar Langit, Menguji Fondasi

Kisah Pembangunan Kita di Tahun 2025: Mencakar Langit, Menguji Fondasi

Ekonomi | inews | Senin, 29 Desember 2025 - 14:11
share

JAKARTA, iNews.id - Tahun 2025 ini terasa seperti era "gas pol" bagi Indonesia. Setelah melewati masa pemulihan, pembangunan fisik bergerak sangat cepat, seolah ingin mengejar waktu. Gedung-gedung super tinggi di pusat kota semakin menjulang, proyek jalan tol dan bandara terus diperluas, bahkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah masuk fase kedua yang makin masif.

Gedung-gedung ikonik seperti Autograph Tower dan Indonesia 1 Tower, yang kini berdiri kokoh, bukan sekadar kantor biasa. Mereka adalah bukti nyata bahwa kontraktor dan arsitek Indonesia punya kemampuan kelas dunia.

Ini memunculkan rasa bangga, tetapi juga memunculkan pertanyaan penting: Apakah semua pembangunan megah ini sudah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat biasa? Dan yang lebih penting, apakah fondasinya sudah cukup kuat untuk jangka panjang?

Sayangnya, pembangunan yang serba cepat sering kali membawa risiko. Sepanjang 2025,  beberapa kali kabar tentang masalah di lokasi proyek, yang untungnya tidak sampai fatal, tapi tetap menimbulkan kerugian material.

Peristiwa-peristiwa ini, seolah menjadi "alarm" keras bagi semua pihak. Mereka mengingatkan bahwa membangun itu bukan cuma soal cepat selesai, tapi soal integritas, kualitas, dan keselamatan. Fondasi harus lebih penting daripada atap.

Merespons hal ini, pemerintah dan pengembang langsung bergerak cepat. Sekarang, aturan mainnya lebih ketat. Mitigasi bencana tidak lagi dianggap sekadar tambahan, tapi jadi kewajiban utama.

Apa saja yang berubah? Pertama, proyek berisiko tinggi (seperti jembatan panjang atau gedung supertall) wajib diaudit oleh pihak ketiga yang independen. Ini seperti meminta "dokter kedua" untuk memastikan struktur bangunan benar-benar sehat.

Kedua, teknologi canggih seperti BIM (pemodelan informasi bangunan) dan sensor pintar (IoT) kini dipakai untuk memantau kondisi bangunan secara real-time, bahkan setelah bertahun-tahun berdiri.

Terakhir, aturan keselamatan kerja dan kualitas material diperketat habis-habisan, dengan sanksi yang lebih berat bagi yang melanggar. Semuanya demi satu tujuan: karena Indonesia rawan gempa, bangunan harus lebih tahan banting.

Mengupas Manfaat: Dari Desain Sampai Dompet

Semua investasi triliunan rupiah itu tentu harus kembali dalam bentuk manfaat nyata. Dan manfaat itu bisa dilihat dari empat sisi.

1. Sisi Estetika dan Identitas

Gedung-gedung baru milik swasta seperti Autograph Tower membuat kota terlihat lebih modern dan mampu bersaing di kancah global, di mana  ini adalah citra urban yang baru. Hebatnya, desain mereka kini wajib ramah lingkungan (Green Building).

Sementara itu, pembangunan IKN didesain sebagai Kota Hutan yang mengadopsi gaya arsitektur khas Indonesia, ini akan membentuk identitas nasional yang baru, yang lebih fokus pada alam dan kearifan lokal.

2. Sisi Pergerakan dan Konektivitas

Infrastruktur pemerintah seperti jalan tol dan bandara yang makin bagus jelas membuat logistik lebih efisien dan waktu tempuh lebih singkat. Ini artinya, biaya kirim barang bisa lebih murah dan tidak perlu lama-lama di jalan.

Selain itu, banyak proyek swasta kini terintegrasi dengan transportasi publik (konsep TOD). Ini membuat masyarakat lebih mudah bergerak tanpa harus selalu membawa mobil pribadi, kawasan hunian pun jadi lebih terintegrasi.

3. Sisi Sosial dan Kualitas Hidup

Manfaat pembangunan ini langsung terasa saat infrastruktur dasar seperti air bersih, rumah sakit, dan perumahan terjangkau (Rusunami/Rusunawa) dibangun di sekitar proyek besar. Itu artinya, akses masyarakat ke layanan publik jadi lebih mudah, otomatis kualitas hidup pun meningkat.

Tentu saja, pembangunan sebesar ini kadang menimbulkan masalah tata ruang, tapi solusinya haruslah lewat program pemberdayaan. Kita harus pastikan masyarakat lokal bukan hanya jadi penonton, tapi ikut ambil bagian dan identitas budaya mereka tetap terjaga.

4. Sisi Ekonomi dan Lapangan Kerja

Ketika proyek-proyek swasta ikonik selesai, ini menunjukkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap ekonomi Indonesia. Dampak langsungnya? Ribuan lapangan kerja baru tercipta di sektor konstruksi.

Di skala yang lebih besar, infrastruktur yang lebih baik meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia secara global, menarik investasi asing yang berarti lebih banyak modal masuk. Pembangunan IKN sendiri, di masa depan, diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Menuju Indonesia yang Kuat dan Bertanggung Jawab

Intinya, tahun 2025 adalah tahun pembuktian bagi ambisi Indonesia. Manfaat dari arsitektur yang megah hingga logistik yang efisien sudah mulai terasa di mana-mana.

Namun, semua kemajuan ini harus punya fondasi yang kokoh. Tidak boleh lupa pada pelajaran dari insiden konstruksi. Kunci agar pembangunan ini benar-benar berkelanjutan adalah: membangun dengan kejujuran (integritas), menempatkan keselamatan di atas segalanya, dan siap menghadapi risiko bencana alam.

Pembangunan yang berhasil bukan hanya dilihat dari seberapa tinggi gedung atau seberapa besar investasinya, tetapi dari seberapa jauh dia mampu meningkatkan kesejahteraan, menciptakan keadilan antar wilayah, dan memastikan setiap struktur yang dibangun itu kuat dan aman. Dengan cara yang bertanggung jawab inilah, impian Indonesia menjadi negara maju dapat diraih bersama.

Setuju kalau pembangunan bukan cuma soal gedung tinggi? Yuk, diskusi lebih dalam di Podcast Ruang Ratih pada 26 Desember 2025 dan tonton di chanelnya https://youtu.be/pEY_O3uS1uE. Catat tanggalnya dan mari bergerak bersama Semen Merah Putih!

Topik Menarik