Arab Saudi Kecewa dengan UEA karena Persenjatai Kelompok Separatis Yaman
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi menyesalkan keterlibatan Uni Emirat Arab (UEA) dalam mendukung kelompok separatis Yaman, Dewan Transisi Selatan, yang merebut kendali Provinsi Hadhramaut dan Al Mahra, Yaman.
Sebagai respons, pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi menyerang posisi pasukan separatis dewan transisi di Hadhramaut. Apalagi, pasukan koalisi mendapati dua kapal yang berangkat dari pelabuhan Fujairah, UEA, kedapatan memasok senjata dan kendaraan militer ke pelabuhan Al Mukalla.
Saudi menganggap dewan transisi sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya.
"Kerajaan Arab Saudi menyatakan kekecewaan atas tindakan yang diambil oleh Uni Emirat Arab yang bersaudara, menekan pasukan Dewan Transisi Selatan untuk melakukan operasi militer di perbatasan selatan Kerajaan di Provinsi Hadhramaut dan Al Mahra," bunyi pernyataan Kemlu Arab Saudi, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (31/12/2025).
Kehadiran Dewan Transisi Selatan juga dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas Republik Yaman dan kawasan.
Serangan Saudi terhadap pelabuhan Al Mukalla pada Selasa pagi menargetkan persenjataan dan kendaraan tempur yang baru dikirim ke pelabuhan tersebut. Senjata-senjata dan kendaraan tempur itu dikirim ke Hadhramaut menggunakan dua kapal untuk mendukung kelompok separatis Yaman, Dewan Transisi Selatan.
Juru Bicara Koalisi Pendukung Legitimasi Yaman, Turki Al Maliki, mengatakan pihaknya melakukan serangan udara terbatas ke pelabuhan Al Mukalla setelah dua kapal tersebut memasuki pelabuhan tanpa izin.
Menurut Maliki, kedua kapal itu tiba pada Sabtu dan Minggu (27-28/12/2025) tanpa mengantongi izin resmi dari Komando Pasukan Gabungan koalisi.
Selain itu, kru kapal menonaktifkan sistem pelacakan sebelum membongkar sejumlah besar senjata dan kendaraan militer.
Maliki menegaskan, senjata-senjata dan kendaraan tempur itu dikirim untuk memicu konflik di Provinsi Hadhramout dan Al Mahra, Yaman Timur. Tindakan itu merupakan pelanggaran nyata terhadap upaya deeskalasi serta pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 tahun 2015.
Dia menegaskan, operasi udara pasukan koalisi dilakukan sesuai hukum humaniter internasional dan aturan umum.
Komentar Bojan Hodak Usai Persib Bandung Tampil Menggila dan Sukses Hajar Madura United 4-1
Serangan itu juga untuk memenuhi permintaan Ketua Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman (PLC), Rashad Al Alimi, kepada Saudi untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan guna melindungi warga sipil Hadhramaut dan Al Mahra.









