Maulidan di Gedung PCNU Kuningan, Tak Ada Calon Bupati yang Hadir

Maulidan di Gedung PCNU Kuningan, Tak Ada Calon Bupati yang Hadir

Terkini | kuningan.inews.id | Sabtu, 5 Oktober 2024 - 12:50
share

KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung khidmat di Gedung PC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kuningan, Jabar, pada Sabtu (5/10). Hanya saja, maulidan ini tak dihadiri para calon bupati/wakil bupati dari tiga paslon yang ada.

Namun hanya terlihat Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy yang turut mengikuti maulid nabi tersebut. Acara tersebut diakui murni hanya memperingati maulid nabi tanpa adanya muatan politik.

Memang, undangan acara sendiri hanya ditujukan bagi pengurus cabang, badan otonom, lembaga, serta seluruh ketua dan syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU sewilayah Kuningan.

Menurut Ketua PCNU Kuningan, Dr KH Aminuddin, acara ini merupakan bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekaligus upaya memperkuat spiritualitas dan kebersamaan warga Nahdliyin di tengah berbagai tantangan kehidupan.

"Acara ini murni untuk memperkuat spiritualitas dan kebersamaan kita, tanpa adanya muatan politik. Ini penting untuk menjaga marwah dan kehormatan Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa shalawat adalah salah satu cara terbaik untuk menyegarkan hati dan pikiran yang mungkin telah terkontaminasi oleh urusan duniawi, khususnya hiruk-pikuk politik.

"Kita sering lupa bahwa tujuan utama hidup ini adalah mencari ridha Allah dan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW," ungkap KH Aminuddin.

 

Dalam analoginya, Ketua PCNU Kuningan menggambarkan hati manusia seperti cermin yang mudah terkotori oleh ego, ambisi, dan perpecahan akibat keterlibatan dalam urusan duniawi, terutama politik.

"Shalawat itu ibarat air jernih dan suci yang membersihkan hati kita dari noda-noda tersebut. Sehingga kita dapat kembali ke jalan yang benar dan memantulkan cahaya ilahi serta tuntunan Rasulullah," jelasnya.

Melalui shalawat, lanjutnya, warga Nahdliyin dapat melakukan penyucian diri dari berbagai pengaruh negatif yang timbul dari pergaulan duniawi. "Mari kita jadikan momentum Maulid Nabi ini sebagai ajang untuk membersihkan hati dari virus-virus negatif, agar kita bisa kembali meraih kejernihan hati dan pikiran. Sekaligus bisa menjalankan amanah kehidupan sesuai ajaran Rasulullah SAW," imbaunya.

Ia berharap, dengan kehadiran seluruh jamaah dalam acara shalawatan ini, tali silaturahmi dapat semakin erat dan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT semakin meningkat.

"Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari peringatan Maulid Nabi ini, dan tetap fokus pada peningkatan spiritualitas tanpa terganggu oleh urusan politik," tutupnya.***

Topik Menarik